Jakarta, TopBusiness – PT BPR Syariah Way Kanan meluncurkan produk pembiayaan UMKM Asyik atau Akad Syariah Industri Kreatif. Produk tersebut merupakan upaya perseroan dalam rangka meningkatkan pembiayaan di sektor produktif.
Saat sesi wawancara dan pendalaman ajang penjurian TOP BUMD 2020, yang berlangsung via aplikasi join zoom meeting, Selasa (14/04/2020), Direktur Utama PT BPR Syariah Way Kanan, Suryanti, menjelaskan produk pembiayaan Asyik dihadapan dewan juri.
“Kita memang dari tahun 2019, itu mencoba untuk mengubah sistem pembiayaan kita yang awalnya konsumtif menjadi produktif. Jadi kita dengan pembiayaan ini, kami membuat suatu terobosan pembiayaan Asyik namanya, pembiayaan akad syariah industri kreatif,” ungkapnya.
Dia mengakui, pembiayaan produktif terbilang baru, sebab terlihat dari capaian prosentase. “Memang kita baru. Awalnya, kami memang di UMKM atau pembiayaan produktif ini hanya mencapai 1 persen, semua ke konsumtif pelayanan untuk PNS. Sekarang kita sudah mencapai 5 persen dari total pembiayaan yang ada di kita,” katanya.
Dalam pandangannya, perseroan ingin lebih meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan melakukan pendampingan dan pembinaan. Itu sesuai dengan apa yang diamanatkan oleh pemegang saham, yaitu Pemerintah Kabupaten Way Kanan. “Artinya, ini sesuai dengan keinginan pemilik (pemerintah kabupaten). Kita ingin memberikan pembinaan sebagai mitra kepada pelaku usaha yang ada di Kabupaten Way Kanan, yang nota bene adalah pedagang-pedagang dan pengusaha-pengusaha rumahan. Memang kesulitan untuk memperoleh pinjaman. Akses keperbankannya mereka banyak mengalami kendala. Di sinilah kami mengambil langkah-langkah. Kita coba untuk sedemikian rupa sekecil mungkin, bahkan kita samakan dengan KUR,” paparnya.
Pembiayaan UMKM Asyik adalah pembiayaan yang diberikan kepada masyarakat yang memiliki usaha yang tergolong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan tujuan membangun ekonomi umat menjadi lebih baik. Dengan akad syariah murabahah (jual beli), BPR Syariah Way Kanan selaku mitra nasabah selalu mengawasi pertumbuhan usaha nasabah.
Saat ini, BPR Syariah Way Kanan telah meluncurkan produk pembiayaan Asyik (Akad Syariah Industri Kreatif) sebagai bentuk upaya manajemen dalam mendukung visi dan misi pemerintah daerah, serta masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup dalam menjalankan bisnis UMKM. Dengan prinsip syariah dan pengambilan margin yang bersaing dengan kompetitor. “Kami yakin produk ini menjadi produk yang dapat sangat bermanfaat bagi masyarakat Way Kanan pada umumnya,” kata dia.
Hingga akhir tahun lalu, perseroan berhasil membukukan pembiayaan sebesar Rp 47,449 miliar dengan pembagian menjadi 3 jenis yaitu Rp 36,976 miliar (multijasa) dan Rp 316,106 juta (qardh) Rp 10,156 miliar (murabahah).