Jakarta, TopBusiness – Sebagai wujud tanggungjawab dan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat atas terjadinya pandemi Covid-19, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III juga menginisiasi sejumlah program dengan mengalihkan sebagian dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk penanggulangan serta pencegahan penyebaran Covid -19. Tak hanya di internal atau lingkungan perusahaan, namun juga untuk masyarakat luas.
Sebagai salah satu perusahaan BUMN, PT Pelindo) III memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan program sosial dan lingkungan. Peran dan tanggung jawab sosial perusahaan dilaksanakan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), serta CSR berbasis pemberdayaan masyarakat di sekitar perusahaan dengan memperhatikan aspek kebermanfaatan bersama untuk keberkelanjutan usaha perusahaan.
Disamping menjalankan program-program CSR dan PKBL sebagaimana yang telah dilakukan seperti di saat kondisi normal, sejak terjadi pandemi Covid-19, PT Pelindo III juga melakukan inisiasi program, kebijakan dan strategi CSR yang secara khusus difokuskan untuk penanganan dampak pandemi Civid-19 ini. Pada tahun 2020, sebanyak 56% anggaran CSR atau sebesar Rp45 miliar digunakan untuk penanggulangan serta pencegahan penyebaran Covid- 19, baik untuk masyarakat maupun di lingkungan perusahaan.
Adapun program CSR unggulan di masa pandemi Covid- 19 dan new noirmal (kenormalan baru), di antaranya vaksin influenza untuk seluruh pegawai Pelindo III di awal munculnya pandemi. Penyediaan fasilitas isolasi mandiri maupun penanganan perawatan bagi pegawai yang terkonfirmasi positif Covid-19. Penerapan sistem kerja Work From Home, penyediaan fasilitas cuci tangan di seluruh Pelabuhan, maupun fasilitas umum di sekitar perusahaan.
Melalui inisiatif dan upaya-upaya ini, kegiatan layanan jasa kepelabuhanan di wilayah kerja PT Pelabuhan Indonesia III yang tersebar di beberapa daerah di tengah pandemi ini, secara umum tetap bisa berjalan dengan baik. Seperti layanan bagi perusahaan pelayaran (kapal), bongkar muat barang (eksportir-importir, muatan antar pulau, serta berbagai jasa terkait lainnya.
Saat ini PT Pelindo III mengelola 43 pelabuhan yang tersebar di 7 provinsi, Antara lain di Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, serta memiliki 23 anak perusahaan dan afiliasi. Perusahaan ini memilioki core business (bisnis inti) sebagai penyedia fasilitas jasa kepelabuhanan yang memiliki peran pentiunbg bagi kelangsungan dan kelancaran angkutan laut. Dengan tersedianya prasarana transportasi laut yang memadai, Pelindo III juga turut menggerakkan serta mendorong kegiatan ekonomi masyarakat.
Demikian paparan saat presentasi dan wawancara penjurian “TOP CSR Awards 2021” yang disampaikan oleh tim dari PT Pelindo III (Luqman Firmansyah – Analisis Bid.PKBL, Arif Prananda – Asisten Sekper Hub Investor dan GCG, serta Herry Wismanto – Assesper PKBL) yang dilakukan pada (03/03) lalu secara virtual melalui Zoom Meeting. Dalam kesempatan ini, Tim Pelindo III di hadapan Dewan Juri mengusung presentasi berjudul “Peran Strategis CS Dalam Mendukung Keberlangsungan Bisnis Yang Berkelanjutan Di Era Pandemi”. Adapun tim juri terdiri Tendri Supriatno- Ketua Corporate Forum for Community Development (CFCD), Anies J Boesra (Lembaga Kajian Nawacita /Kajian CSR), serta Nitiswati dari LKN yang dimoderatori oleh Ahmad Chury dari Solusi Kinerja Bisnis (SKB).
“Di Masa pandemi Covid-19, kami juga ada program unggulan lain , antara lain partisipasi penyediaan 9000 APD untuk tenaga kesehatan serta biaya operasional RS Wisma Atlet melalui Yayasan BUMN senilai total Rp 5miliar. Bantuan 4 (empat) unit ambulance gratis & 1 mobil rescue senilai Rp1,2 miliar, serta stimulus untuk 55 Mitra Binaan berupa restrukturisasi maupun penundaan pinjaman senilai Rp3,86 miliar,” ujar Luqman Firmansyah.
Dalam kesempatan tersebut, Luqman Firmansyah memaparkan banyak hal tentang program PKBL dan CSR, mulai dari visi, misi program CSR, landasan PKBL dan CSR, tatakelola, dan beberapa program unggulan. Termasuk program-probgram yang ada keterkaitan dengan keberlangsungan bisnis perusahaan dengan mengadopsi Creating Share Value /CSV (atau menciptakan program yang bisa memberikan kemanfaatan bersama).
Dalam menjalankan program CSR dan PKBL, PT Pelindo III juga telah memiliki tatakelola tersendiri. Mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring, pelaporan hingga evaluasinya. Perencanaan program dilakukan setiap tahun di semua pelabuhan yang ada di wilayah Pelindo III, terkait rencana kegiatan dan anggaran program CSR untuk tahun depan, Setelah itu, dilakukan pembahasan bersama dengan Kantor Pusat. Pembahasan meliputi detail kegiatan,RAB sekaligus keterkaitan dengan Roadmap CSR perusahaan.
Pelaksanaan program CSR juga selalu didahului survei on the spot untuk mengindentifikasi kebutuhan dan kelayakan objek maupun Mitra Binaan. Setelah disalurkan, juga dilakukan monitoring atas bantuan Program Kemitraan maupun Program Bina Lingkungan yang telah diserahkan. Adapun untuk pelaporan, Pelindo III memiliki sistem informasi pelaporan terintegrasi yang digunakan oleh seluruh Pelabuhan melalui regional untuk menyusun laporan CSR setiap bulannya. Pada tahun 2021 perusahaan tengah mengembangkan aplikasi mobile dan berbasis web untuk kemudahan pelaksanaan maupun pelaporan kegiatan CSR ini. Sedangkan evaluasi dilakukan antara lain untuk mengetahui Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Program CSR yang dijalankan oleh perusahaan yang bekerjasama dengan LPPM ITS.
Adapun program-program CSR yang selaras atau mendukung strategi bisnis di antaranya Basic Safety Training bagi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) senilai Rp3,5 miliar untuk 370 orang pada tahun 2019. Dengan pelatihan ini, wawasan dan pengetahuan para TKBM mengenai keselamatan kerja (K3) semakin meningkat, sehingga berdampak pada peningkatan produktivitas, serta mampu menekan terjadinya angka kecelakaan kerja.
“Dengan adanya BST ini, angka kecelakaan kerja di lingkungan perusahaan bisa menurun, bahkan Pelindo III meraih penghargaan zero accident dari Kementerian Ketenagakerjaan RI selama tahun 2018 &2019,” ujarnya.
Selain itu, juga ada program normalisasi alur khusus nelayan dan kampung wisata sontoh laut serta kampung hidroponik senilai total Rp2,5 miliar selama tahun 2019-2020. Sehingga bagi masyarakat, ada ketersedia jalur khusus perahu nelayan, adanya destinasi wisata baru, munculnya mata pencaharian tambahan, dan tambahan penghasilan. Dari aspek perusahaan, terutama untuk aspek pemenuhan amdal dan terjaganya lingkungan ekosistem laut.
Secara umum, sebagai sebuah perusahaan, Pelindo III menyadari tak bisa lepas dari keberadaan masyarakat yang ada di sekitar lingkungan kerjanya. Karena itu, seiring dengan kemajuan perusahaan, Pelindo III juga selalu meningkatkan kepedulian masyarakat yang ada di sekitarnya. Itulah yang kini menjadi pedoman Manajemen Pelindo III dalam menjalankan roda usaha perusahaan.
Penulis: Ahmad Churi