Jakarta, TopBusiness – PT Rekayasa Industri (Rekind) selalu berkomitmen untuk memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat melalui kegiatan tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) yang diselaraskan dengan strategi bisnis perusahaan. Program CSR dilakukan dengan menyesuaikan konsep teknologi EPCC (Engineering, Procurement, Construction and Commisioning) berbasiskan pengembangan teknologi yang disesuaikan kebutuhan masyarakat agar tepat guna.
Rekind merupakan perusahaan EPCC yang bergerak dalam bidang rancang bangun, pengadaan, konstruksi dan uji-coba operasi (EPCC) untuk pabrik-pabrik industri besar berbasiskan keahlian teknologi. Selama berkiprah, Rekind telah mampu menyelesaikan ratusan proyek pembangunan fasilitas produksi di bidang Minyak dan Gas Bumi (Migas), Petrokimia, Mineral, Infrastruktur dan Pembangkit Listrik, dan lainnya baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (PI) ini juga berkomitmen untuk bisa mengembangkan industri nasional yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dalam menjaga hubungan baik dengan masyarakat sebagai salah satu stakeholder, perusahaan juga menjalankan program-program CSR yang diselaraskan dengan konsep teknologi EPCC ini, baik yang ada di sekitar proyek PT Rekayasa Industri maupun kantor operasional.
“Komitmen ini sejalan dengan visi kami, yakni memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat melalui kegiatan CSR sesuai dengan strategi bisnis perusahaan. Selain itu, kami juga punya misi di antaranya; Berperan aktif dalam menciptakan masyarakat kreatif untuk meningkatkan perekonomian; Berorientasi dalam memelihara keseimbangan alam; serta Mengembangkan kemampuan masyarakat sesuai kompetensi perusahaan,” ujar SVP Corporate Secretary Rekind, Edy Sutrisman saat presentasi dan wawancara di ajang penjurian “Top CSR Awards 2021” pada (08/3) yang dihelat Majalah TopBusiness bekerjasama dengan sejumlah asosiasi Bisnis, GCG, dan konsultan CSR yang dilakukan secara virtual melalui aplikasi video meeting.
Dikatakan, landasan atau dasar pelaksanaan programa CSR dan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) ini di antaranya mengacu pada peraturan dan perundang-undangan yang ada. Pertama UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”). Kedua, Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perseroan Terbatas (“PP 47/2012”). Ketiga Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.09/MBU/7/2015 Tentang Tanggungjawab sosial & Bina Lingkungan. Dan keempat, Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.02/MBU/7/2017 Tentang Tanggungjawab sosial & Bina Lingkungan.
Dalam pelaksanaan program CSR, Rekind juga telah memiliki tatakelola tersendiri. Mulai cari tahap perencanaan program, analisa program, penetapan rincian tujuan, pengembangan rencana kerja, implementasi program, monitoring dan evaluasi progres dan hasilnya.
Tahun lalu (2020) dana yang disalurkan untuk program sosial dan kepedulioan lingkungan, untuk CSR sebesar Rp 15,5 miliar, kemitraan sebesar Rp 5 miliar, dan BL atau bina lingkungan sebesar Rp 800 juta. Beberapa program CS lainnya, terkait pemberdayaan ekonomi masyarakat dilakukan melalui berbagai kegiatan kemitraan. Di antaranya Pertanian Tumpang Sari yang berlokasi di Cigalontang, Batik Tulis Lojicraft di Bogor, Produsen Baja PT Tawang Sari Prima di Bantar Gebang-Bekasi, Peternakan Sapi Casmito berlokasi di Depok.
Secara umum tanggungjawab sosial Rekind dilakukan sejalan dengan program pengembangan sosial dan kemasyarakatan yang tujuannya meningkatkan kesejahteraan serta kualitas hidup masyarakat yang dilaksanakan melalui program kemitraan dan bina lingkungamn yang juga disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat selaku stakeholder Rekind.
“Salah satunya tahun 2021 ini kami ada program CSR & Community Development untuk membangun dan mengembangkan listrik warga Cisadon, Babakan Madang, Kab. Bogor berasal dari pembangkit listrik tenaga air mikro yang dirakit sendiri dan melakukan perawatan secara mandiri dengan melibatkan masyarakat. Turbin air biasanya dimiliki oleh salah satu warga, yang kemudian dibagikan ke tetangga/kerabat di sekitar rumah. Kapasitas dinamo yang dimiliki warga rata – rata 200 watt (4800 watt/hari), dan biasa di gunakan untuk 3 – 5 rumah. Total terdapat 6 pembangkit warga dengan letak sumber air yang berbeda,” ujar Edy Surtrisman.
“Mengenai dukungan kelistrikan warga Cisadon yang juga melibatkan warga desa setempat, hal ini sejalan dengan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau CSR, yang mana ini akan mendorong pembangunan ekonomi masyarakat setempat, sekaligus sebagai upaya melestarikan lingkungan. Mayoritas warga Cisadon berpenghasilan rendah dan tidak tetap berasal dari hasil kebun seperti kopi, pisang, singkong, dan lainnya. Dengan adanya penerangan listrik, kita harapkan bisa makin mendorong kreatif ekonomi mereka,” ujarnya didampingi tim CSR dan PKBL secara virtual (Herman Susatyo, Dina Harianja, Velda Leona Dewi, Hamda, dan Tomy Bustomy).
Terkait comdev, Rekind juga melakukan perbaikan dan pembersihan kolam tampung air micro hydro warga desa Tunggul Bute, Rantau Dedap (sejalan dengan pemenuhan SDGs 9,8,7,6). Pemberian air bersih dan perbaikan fasilitas air bersih pada proyek Jambaran Tiung Biru (SDGs 9,8,6). Selain itu, ada program Perbaikan Jembatan di Kec Ngasem, Bojonegoro (SDGs 9,8), serta Bedah Rumah, di Solok Selatan, Sumatera Barat PLTP Muaralaboh (9,8).
Ada juga program penghijauan di bidang lingkungan hidup yang berpegang pada nilai-nilai perusahaan (HSE, Inovation, Profesionalism, Team Work dan Integrity/ Hi-Protein). Program lainnya yang diandalkan Rekind kegiatan HSE Training School. Kegiatan ini melibatkkan masyarakat dan mahasiswa di wilayah sekitar project yang dikerjakan Rekind. Tujuannya, selain mensosialisasikan akan pentingnya keselamatan kerja, juga mewujudkan calon-calon engineer yang unggul dan sesuai kompetensi bagi perusahaan-perusahaan EPCC.
Penanggulangan Pandemi Covid-19
Di saat virus corona mulai merebak (pandemic covid-19), Rekind juga menggelar program CSR yang difokuskan untuk mendukung pemerintah dalam upaya mencegah dan memutus rantai penyebaran virus ini. Di antaranya pembagian sembako, masker, Hand Washer, pembagian Dieinfectant bagi masyarakat, di sekitar proyek dan head office Jakarta. Selain itu juga bantuan kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas medis di sejumlah wilayah.
Di saat kebutuhan masker meningkat, Rekind juga membina mitra untuk memproduksi alat pelindung diri ini. Melalui kerja sama, bimbingan dan dukungan perusahaan, mitra binaan Rekind mampu membuat pakaian APD berkualitas, sesuai dengan standar WHO dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dengan dukungan kini, mitra pun mampu menggandeng banyak tenaga kerja dalam memenuhi besarnya permintaan pasar.
Selaian itu, dalam upaya mencegah dan memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19, Rekind juga menyalurkan sejumlah wastafel tanpa sentuh untuk masyarakat. Antara lain di wilayah Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Sukmajaya, Sawangan Depok, dan beberapa daerah lainnya. Kegiatan ini bertujuan untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan yang merupakan salah satu elemen penting dalam memutus mata rantai pandemi.
“Kami juga menyalurkan wastafel cuci tangan di sejumlah area untuk masyarakat. Ini sebagai bentuk komitmen kami dalam membantu pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencuci tangan,” ujarnya.
Penulis: Ahmad Churi