Jakarta, TopBusiness – Aice Group dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bekerja sama dalam menyukseskan Festival Olahraga Usia Dini (FOUD) yang dilaksanakan di Bengkulu beberapa hari ini. Kolaborasi Pemerintah dengan dunia usaha dan industri tersebut dijalankan sesuai dengan skema sinergi yang diarahkan oleh Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Festival yang melibatkan sekitar 500 anak dari 50 Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA) dari berbagai Kabupaten dan Kota di Provinsi Bengkulu tersebut dilaksanakan di Gedung Pemuda dan Olahraga Bengkulu, Kota Bengkulu mulai Rabu hingga Kamis (9/06/2022).
Aice Group menjelaskan bahwa pihaknya sangat mendukung implementasi DBON sebagai fondasi dasar bagi pembangunan olahraga anak bangsa, terutama di kalangan anak-anak.
Bagi produsen es krim Aice Mochi ini, kalangan anak-anak perlu memiliki pengalaman motorik dan fisik yang akan membangkitkan motivasinya dalam menjalani masa depan yang sehat. Buat Aice, sinergi dunia usaha dan Pemerintah baik pusat maupun daerah yang diamanahkan DBON akan memastikan langkah bangsa memajukan olahraganya.
Aice menyatakan kinerja usahanya tumbuh positif bersama dengan kemajuan olahraga Indonesia. Semangat sportifitas yang ada dalam olahraga sejalan dengan filosofi usaha Aice dalam memberikan keceriaan bagi seluruh masyarakat. Keceriaan para key stakeholders dalam FOUD memupuk semangat baru anak-anak Indonesia sejak dini untuk mencapai kualitas hidup baik sekaligus prestasi olahraga kelas dunia.
Brand Manager sekaligus Juru Bicara Aice Group Sylvana Zhong menjelaskan bahwa perusahaannya konsisten mengedukasi hidup sehat dan memajukan olahraga nasional. Konsistensi dan gotong royong semua pemangku kepentingan dari hulu hingga hilir akan membuat target Indonesia Emas 2045 jadi relevan dan dapat dicapai lebih cepat.
Bersama dengan Kemenpora dan para pegiat olahraga, Aice mendukung perhelatan ini dengan memberikan ribuan es krim Aice Mochi kepada para peserta, plus bola ke 50 sekolah yang berpartisipasi. Perusahaan yang memproduksi es krim dalam kemasan resmi di Piala Dunia FIFA Qatar 2022 ini juga menghadirkan keceriaan bagi anak dengan kehadiran ikon Aice Mochi Baby.
Dalam keterangannya, Sylvana menjelaskan bahwa anak-anak selalu menjadi isu penting bagi Aice baik dalam konteks produk unggulan yang dimilikinya, maupun dalam program sosial yang dibangun Aice selama ini. Salah satunya, Aice menjalankan komitmen tanggung jawab sosialnya lewat aktivitas #15HariAiceBerbagiSehat, di tanggal 15 tiap bulan.
Untuk mempercepat capaian sukses di level global, Sylvana menilai pengelolaan anak usia dini sangatlah strategis. Menurutnya, upaya Pemerintah melalui DBON memerlukan sinergi semua pihak dalam mendukungnya.
“Semangat kerja sama dan gotong royong yang diinisiasi oleh Kemenpora dan stakeholders olahraga di Bengkulu dan seluruh Indonesia ini sejalan dengan visi Aice dalam memberikan keceriaan dari es krim bermutu bagi semua. Anak-anak kita ini perlu kita bimbing bersama agar mampu berprestasi sekaligus menjadikan olahraga sebagai motivasi positif hidupnya di masa depan,” jelas Sylvana dalam keterangan resmi kepada Top Business.
Sementara itu, pihak pemerintah pusat yang diwakili oleh Deputi 3 Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Dr. Raden Isnanta, M.Pd. menjelaskan bahwa dengan lahirnya DBON melalui Perpres No 86 tahun 2021 di akhir tahun lalu akan makin membuka peluang sinergi besar nasional dalam memajukan olahraga nasional.
Langkah bersama semua anak bangsa dalam meningkatkan budaya olahraga di masyarakat sangat sejalan dengan upaya meningkatkan kapasitas, sinergitas, dan produktivitas olahraga prestasi nasional. Dengan adanya koalisi besar yang dibangun bersama pemangku kepentingan nasional dan lokal bersama dunia usaha akan turut menyokong komunikasi publik untuk memajukan perekonomian nasional berbasis olahraga.
“Kemenpora mengapresiasi dukungan Aice terhadap Festival Usia Dini di Bengkulu ini. Kami meyakini upaya bersama pemerintah pusat dan daerah bersama pemangku kepentingan dan dunia usaha seperti ini akan mengakselerasi pelaksanaan DBON dari hulu ke hilir. Kami mengajak semua pihak untuk bergabung ikut bergotong royong membangun olahraga nasional kita,” ajak Raden.
Aice Bawakan Keceriaan dalam Pendidikan Psikomotorik Anak
Raden menjelaskan bahwa FOUD bertujuan untuk meningkatkan aktivitas gerak anak sejak dini. Anak usia nol hingga empat tahun menjadi tahap pertama dan krusial dalam perkembangan hidup anak. Usia empat hingga tujuh tahun menjadi tahap keduanya.
Semua aspek perkembangan anak, kognitif, afektif dan psikomotorik perlu dibangun secara seimbang. Kurang bergerak dan cenderung bermain game di gadget akan membatasi perkembangan anak hanya pada aspek kognitif. Menurutnya penting untuk memberikan wahana aktivitas yang relevan lewat berbagai permainan olahraga yang ceria dan menyenangkan bagi anak.
“Olahraga akan mengasah semua kemampuan dasar anak secara seimbang. Olahraga akan mengasah psikomotorik dan afektif anak. Kemampuan berfikir dan intelektual anak akan dilengkapi oleh aspek afektif dalam perilaku dan psikomotorik dalam keterampilan anak-anak kita. Kita perlu terus membudayakan tradisi permainan dan olahraga di anak dan keluarga kita,” jelas Raden.
Sementara itu, pihak tuan rumah FOUD tahun ini yang dijalankan di Bengkulu diwakili oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bengkulu Atisar Sulaiman menjelaskan hal senada. Atisar menjelaskan bahwa perhelatan yang pemerintah jalankan ini akan menyasar anak usia lima hingga enam tahun, setara dengan usia sekolah TK atau RA.
Menurutnya, Bengkulu menjalankan FOUD dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan utama sektor pendidikan anak. Tak kurang Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI), Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI), Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) serta Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Bengkulu terlibat dalam kegiatan tiga tahunan ini.
Dalam rancangan kegiatan yang dilaksanakan FOUD akan dilaksanakan di empat zona permainan. Peserta anak akan mengikuti Permainan Lompat di Area Kelinci, Permainan Lempar di Area Kura-Kura, Permainan Mendorong di Area Gajah, dan Circuit Adventure di Area Ikan. Dan setiap peserta anak akan mendapatkan cendera mata serta plakat dan sertifikat setelah merampungkan permainan.
“Festival ini sangatlah penting untuk bukan hanya menemukan bibit atlet di fase dini. Tapi yang sangat penting juga, untuk menyehatkan generasi penerus bangsa baik secara kognitif maupun motorik. Festival ini akan didukung banyak TK dan RA yang ada di Provinsi Bengkulu. Dan anak-anak akan didampingi penuh oleh pihak sekolah dan tenaga ahli pendukung selama festival berjalan” jelas Atisar.
Sementara itu, Aice menjelaskan bahwa perusahaannya memiliki komitmen besar terhadap perkembangan olahraga nasional. Ada prinsip kerjasama dalam olahraga untuk memperoleh sebuah kemenangan atau keberhasilan yang perlu dijalankan semua anak bangsa dalam menyukseskan olahraga itu sendiri.
Menurut Sylvana, hingga tahun kedelapan usahanya hadir di Indonesia, Aice sudah menyokong banyak perhelatan olahraga nasional, regional hingga global. Perusahaan yang ikut mendukung Asian Games 2018 lalu dan Piala Dunia Qatar 2022 di akhir tahun ini, meyakini bahwa gotong royong mutlak dijalankan untuk mencapai prestasi nasional.
“Olahraga mengajarkan kita untuk bisa saling bekerjasama untuk mendapatkan kemenangan. Aice bersama Kemenpora akan mengajak semua pihak bekerjasama. Kita bergotong royong membangun kemajuan olahraga nasional kita. Lewat semangat olahraga di anak-anak kita ini, Indonesia Emas 2045 akan kita capai bersama,” pungkas Sylvana.