Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di PT Bursa Efek Indonesia hingga penutupan perdagangan hari ini, IHSG mungkin bergerak sideways.
Daily Research Report oleh Samuel Research Team yang dipublikasikan PT Samuel Sekuritas Indonesia melalui website samuel.co.id, menyatakan IHSG Mungkin Bergerak Sideways Hari Ini.
Bursa AS ditutup melemah pada Jumat (19/5). Dow Jones -0,33%, diikuti S&P 500 0,14%, dan Nasdaq 0,24%. Pasar jatuh setelah penghentian negosiasi plafon utang AS, dengan negosiator GOP keluar dari pertemuan, memicu keraguan bahwa kesepakatan dapat segera dicapai. Namun, komentar dari Ketua Fed Jerome Powell bahwa suku bunga Fed mungkin tidak perlu naik sebanyak yang diperkirakan sebelumnya membantu menenangkan pasar dan mencegah penurunan lebih lanjut.
Pasar komoditas menguat pada Jumat (19/5) akhir pekan kemarin. Minyak WTI +0,13% menjadi USD 74,4/bbl, Brent -0,71% menjadi USD 75,6/bbl, batubara +3,47% menjadi USD 159,35/ton, nikel +2,7% menjadi USD 21.498, CPO +2,5% menjadi MYR 3.480, dan emas 1,03 % hingga USD 2.000/toz.
Pasar Asia ditutup variatif pada Jumat (19/5). Kospi +0,89%, Nikkei 0,77%, sebaliknya Hang Seng -1,4%, dan Shanghai 0,42%.
IHSG naik 0,56% menjadi 6.700,6, dengan investor asing membukukan pembelian bersih secara keseluruhan sebesar Rp1,03 triliun; Beli bersih Rp 1,11 triliun di pasar reguler dan jual bersih Rp 78,2 miliar di pasar negosiasi. Arus masuk asing terbesar di pasar reguler dicatatkan oleh BBRI (Rp 505,8 miliar), diikuti oleh BBCA (Rp 335,8 miliar), dan ASII (Rp 243,4 miliar). Arus keluar asing terbesar di pasar reguler dicatatkan oleh MDKA (Rp 61,7 miliar), diikuti oleh TLKM (Rp 45,1 miliar), dan BBNI (Rp 40,7 miliar). Top leading movers adalah BBRI, BBCA, dan BMRI, sedangkan top lagging movers adalah MDKA, ADRO, dan UNTR.
Nikkei turun 0,28% pagi ini, sementara KOSPI naik 0,56%. “Kami perkirakan IHSG akan bergerak sideways hari ini, mengingat sentimen beragam dari pasar global dan regional,” demikian tertulis.