Jakarta, TopBusiness – Self-Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), kembali melaksanakan kegiatan corporate social responsibility (CSR) dalam rangkaian Peringatan 45 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia (HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia).
Pada kesempatan kali ini, SRO menyalurkan bantuan di bidang lingkungan berupa dukungan untuk pembangunan sarana pengolahan limbah organik yang berbasis pemberdayaan masyarakat di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis (2/10/2023).
Bekerja sama dengan Yayasan Benih Baik, SRO memberikan bantuan dalam bentuk program pengolahan limbah organik yaitu pembangunan prasarana budidaya lalat tentara hitam atau black soldier fly (BSF) bertempat di Desa Bandongan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tidak jauh dari kawasan Candi Borobudur, yang ditetapkan sebagai Destinasi Super Prioritas Nasional.
Program tersebut bertujuan membantu penguraian limbah organic. Limbah tersebut secara berkelanjutan dapat dijadikan pupuk dan pakan ternak sehingga mampu memberikan manfaat ekonomi bagi komunitas serta masyarakat sekitar.
Saat ini, kondisi tempat pembuangan akhir di wilayah tersebut sudah overload dan tidak cukup untuk menampung sampah, sehingga menimbulkan masalah pencemaran lingkungan. Oleh karena itu dibutuhkan alternatif pengolahan sampah dan limbah organik yang lebih efektif dan berkelanjutan untuk mendukung kondisi lingkungan dan ekonomi setempat.
Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat menyerahkan secara simbolis bantuan dengan nilai Rp554.222.222,- kepada Kepala Desa Bandongan Bapak Sujono. Turut hadir dalam seremoni tersebut, Direktur BEI Jeffrey Hendrik, Direktur KPEI selaku Ketua Panitia HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia Antonius Herman Azwar, dan Chief of Partnership Officer Yayasan Benih Baik Dena Rochmawaty.
Antonius dalam keterangannya kepada wartawan pasar modal, Juamt (3/11/2023) mengungkapkan, “Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dukungan dari pasar modal Indonesia untuk konservasi lingkungan. Melalui bantuan ini, kami berharap manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat serta dapat mendukung peningkatan ekonomi dan mendukung semangat berkelanjutan bagi warga sekitar.”
Sebagai informasi, dana kegiatan CSR dalam rangka HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia diperoleh dari alokasi fee transaksi bursa dan fee jasa kustodian sentral pada 9 Agustus 2022 dan 29 Desember 2022 sebesar Rp20,2 miliar, serta alokasi dana CSR dari penyelenggaraan HUT Pasar Modal Indonesia pada tahun sebelumnya sebesar Rp12,20 miliar.
Selanjutnya, dana tersebut digunakan untuk melaksanakan kegiatan CSR di berbagai wilayah Indonesia. Adapun bentuk kegiatan CSR yang dilakukan antara lain berupa penanaman pohon, perbaikan sekolah, pengadaan perahu sekolah, program anak sehat untuk pencegahan stunting, donor darah, bantuan ambulans, serta bantuan alat medis dan sarana kesehatan.
Selain itu juga program restorasi daerah pesisir termasuk pengembangan kapasitas masyarakat, konservasi pangan lokal, program kampanye dan pemberdayaan pengolahan sampah agar bernilai ekonomis bagi masyarakat.
Berbagai kegiatan CSR tersebut merupakan bentuk apresiasi atas pencapaian pasar modal Indonesia, sekaligus sebagai bentuk komitmen pasar modal dalam memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, khususnya terkait bidang lingkungan, kesehatan, pendidikan, sosial, serta ekonomi.
Selanjutnya, SRO secara rutin akan berupaya melaksanakan kegiatan CSR lainnya yang memiliki manfaat dalam jangka panjang bagi penerima bantuan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menyukseskan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang menjadi prioritas pembangunan nasional.