Jakarta, TopBusiness – PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mengaku terus menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Langkah ini sebagai bagian dari program pertanggungjawaban Perseroan atas aktivitas operasionalnya selama ini.
Salah satu program TJSL atau CSR yang dijalankan adalah pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMK) atau bahkan UMK berupa program Tenun Nyaman. Program ini dilatarbelakangi oleh adanya pentingnya peran UMKM dalam peningkatan perekonomian daerah maupun perekonomian suatu negara.
Sehingga, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) berinisiatif untuk dapat turut andil dalam meningkatkan perekonomian suatu daerah yang memiliki potensi yang sejalan dengan perkembangan bisnis Perusahaan. Salah satunya dengan berpartisipasi dalam pembinaan UMK cinderamata Tenun Nyaman tersebut.
Demikian seperti disampaikan oleh Vidyah Payapo selaku ASM Komunikasi dan CSR, Moch. Ilhamsyah sebagai ASM Komunikasi dan CSR, dan team CSR dari IPCC seperti Ar Ghazy Muyassar, Andreas Stefan saat mengikuti proses penjurian TOP CSR Awards 2023 yang dilakukan secara online, Selasa (19/3/2024).
“Berdasarkan ISO 26000, IPCC mengelola kegiatan ini agar dapat sejalan dengan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social dan Governance), sehingga dapat memaksimalkan potensi lokal yang melibatkan pemberdayaan masyarakat, kesetaraan gender dan pekerjaan yang layak,” ujar Vidyah.
Kata dia, program ini terletak di pulau Adonara, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan program ini sudah membina sekitar 30 orang ibu rumah tangga dalam usaha pembuatan produk yang dihasilkan dari tenun dan anyaman yang menjadi sumber pemasukan dari ibu-ibu rumah tangga tersebut.
“Diharapkan program ini dapat memberikan keberlanjutan dalam pemberdayaan masyarakat lebih dari sebelumnya agara betujuan mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat dan mendorong UMK binaan ini bisa naik kelas,” katanya.
Tujuan program ini adalah sejalan dengan perkembangan bisnis perusahaan yaitu PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) yang akan terus melebarkan sayap bisnisnya. Sehingga IPCC membutuhkan strategi bisnis dan berdampak bagi area operasi yang akan dibangun atau yang sudah ada sebelumnya.
“NTT ini khususnya Pulau Adonara ini memiliki cerita dengan IPCC, makanya perencanaan program TJSL tersebut untuk menciptakan masa depan berkelanjutan dan memberikan dampak positif dalam berbagai aspek untuk meningkatkan kualitas masyarakat di sana. Dan untuk program ini, keseluruhan programnya mengeluarkan anggaran sebesar Rp149.894.909,” ujar dia.
Dampak dari Program
Program in tak hanya dirasakan oleh masyarakat atau UMK yang dibinanya, tapi juga berdampak positif terhadap perusahaan sendiri. Pertama, perusahaan dapat mempunyai souvenir dengan branding sendiri; kedua, perusahaan dapat menghemat anggaran dikarenakan biaya design dan produksi dapat ditekan; dan ketiga IPCC memiliki program keberlanjutan yang dapat ditingkatkan agar mendapatkan keuntungan dari program itu sendiri.
Sementara untuk stakeholder lain, seperti Masyarakat jelas menuai dampak positif. Seperti, masyarakat dapat meningkatkan taraf hidupnya lantaran mereka memiliki penghasilan sendiri, peserta UMK sendiri memungkinkan untuk menjadi enterpreneur dari hasil pelatihan untuk produknya sendiri, serta adanya keberlangsungan penerus dari generasi ke generasi untuk menjaga warisan budaya di daerah tersebut.
Selain dampak, program TJSL IPCC ini juga sudah mengandung empat SDG, yaitu SDG 1 soal Tanpa Kemiskinan. Karena program ini diharapkan dapat mengurangi kemiskinan yang ada pada Pulau Adonara itu.
Lalu SDG 3, Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Dengan terpenuhinya kebutuhan karena adanya pemasukan dari program ini, maka dampaknya membuat kehidupan masyarakat sejahtera dan sehat. Ada juga SDG 5 yaitu Kesetaraan Gender. Kesetaraan Gender ini sangat diperlukan agar setiap masyarakat dapat menghasilkan pemasukan lebih dalam satu keluarga.
“Dan terakhir SDG 8 yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Karena program ini memberikan pekerjaan yang layak terhadap para peserta binaannya. Hal ini telah membantu mengangkat derajat masyarakat tersebut. Dan pada akhirnya mampu menumbuhkan perekonomian daerah di Pulau Adonara tersebut,” pungkasnya.