Jakarta—Bank Tabungan Negara (BTN) optimis bisa menaikkan nilai penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) non subsidi di tahun 2017 ini. Ditargetkan, kenaikan tersebut sebesar 30%.
“Potensi untuk tumbuh sebesar 30% itu masih ada,” kata Senior Vice President Non Subsidized Mortgage and Consumer Lending Division BTN, Suryanti Agustinar, dalam wawancara khusus dengan Majalah BusinessNews Indonesia, kemarin di Jakarta.
Suryanti berkata, dengan target kenaikan tersebut, BTN ingin menaikkan pangsa pasar di KPR non-subsidi. Saat ini, di KPR non-subsidi, BTN sudah menjadi pemimpin pasar.
“Namun, selisihnya dengan peringkat kedua dan ketiga, tidak terlalu jauh. Oleh karena itu, kami ingin memerluas interval tersebut,” kata dia.
Lebih lanjut, Suryanti berkata bahwa properti yang dibiayai oleh KPR Platinum (merek dagang BTN untuk KPR non-subsidi) di nilai Rp 150 juta sampai miliaran. Secara rata-rata, yang terbanyak diminati adalah yang seharga Rp 350 juta.
BTN mengharapkan bahwa pasar properti di tahun 2017 lebih bagus. Berbagai faktor mendukung lebih baiknya pasar properti. Antara lain, tingkat BI Rate dan bunga KPR lebih rendah.
“Pertumbuhan ekonomi makro 2017 diprediksi lebih baik daripada tahun 2016. Dan, anggaran infrastruktur yang bisa mendorong pasar properti, bernilai besar,” kata Suryanti lagi. (Dhi)