Jakarta, TopBusiness – PT BPRS Sukowati Sragen (Perseroda) atau Bank Syariah Sragen menilai sumber daya manusia (SDM) merupakan instrumen yang tak bisa dipisahkan dalam pertumbuhan bisnis dan penguatan kinerja layanan hingga keuangan.
Dalam konteks itu, Bank Syariah Sragen mempunyai beberapa indikator pendorong human capital yang harus dipenuhi agar perusahaan dapat terus meningkatkan daya saing, daya tahan hingga daya tumbuhnya.
Saat memberikan pemaparan materi presentasi berjudul ‘Menghadirkan Solusi Keuangan dan Layanan Digital Unggul Guna Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah’, Direktur Utama Bank Syariah Sragen, Fakhruddin Nur, menyebutkan beberapa indikator sebagai strategi untuk mendorong peningkatan kompetensi insan-insan perusahaan.
“Pertama, terkait dengan keselarasan human capital terhadap strategi bisnis. Kita menyeleraskan SDM kita sesuai dengan strategi bisnis yang ada dalam perusahaan,” kata Fakhruddin, di hadapan Dewan Juri TOP BUMD Awards 2024, di Jakarta, hari ini.
Dikatakan Fakhruddin, keselerasan human capital management system dengan strategi bisnis pengembangan SDM, kita selaraskan dengan strategi bisnis dalam rangka pencapaian visi misi perusahaan.
“Kita juga meningkatkan kompetensi secara periodik. Setiap tahun, baik itu karyawan, direksi atau komisaris yah, semuanya. Kita berikan jadwal untuk peningkatan kompetensinya sesuai dengan kebutuhan perusahaan,” tutur dia.
Peningkatan kompetensi human capital, direksi, komisaris atau pengawas. Dalam hal ini, mengikutsertakan karyawan, direksi dan komisaris dalam pelatihan yang diselenggarakan secara internal, asosiasi maupun eksternal sesuai dengan kompetensi yang ingin dibentuk dan jenjang karier yang ada.
Ketiga, perusahaan melakukan penilaian kepuasan karyawan. “Kita juga melakukan rutin penilaian kepuasan karyawan,” ujar Fakhruddin.
Seraya dirinya menambahkan indikator keempat, yang menjadi sarana agar organisasi dan tata kelola berjalan sesuai dengan yang diharapkan. “Terobosan dan inovasi yang lain adalah bagaimana terus melakukan penilaian ulang dan berkala untuk analisis jabatan dalam struktur organisasi yang kita miliki. Karena, ada tuntutan bahwa regulator senantiasa memberikan kebijakan yang harus kita sesuaikan. Ada kebijakan tata kelola yang kemudian harus kita selaraskan dengan struktur organisasi yang ada,” papar dia.
Perusahaan melakukan terobosan dan inovasi di bidang human capital dengan melakukan penilaian ulang secara berkala dan analisis jabatan dalam struktur organisasi yang baru.
Bahkan dirinya juga mengungkapkan indikator kelima yang menjadi terobosan untuk kesejahteraan para karyawan. “Dan yang kelima terkait dengan masalah terobosan. Kita juga mempunyai program financial management and retirement planner bagi karyawan. Kita, sedari awal kita rancang untuk persiapan karyawan. Tidak hanya kesiapan kesejahteraannya saja tapi juga bagaimana itu memberikan kesiapan perancangan pensiun bagi karyawan,” ungkap dia.
Dirinya mengklaim, manajemen telah berupaya untuk meningkatkan kompetensi SDM. “Jadi manajemen tata kelola. Kami menerapkan manajemen kinerja yang berjenjang dari mulai pimpinan unit sampai dengan dewan direksi. KPI senantiasa diarahkan dengan strategi bisnis,” ucap dia.