Jakarta, TopBusiness – Menutup tahun 2024, PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) kembali mencatatkan kinerja yang tangguh, ditandai dengan pertumbuhan laba bersih yang konsisten menyentuh double digit, naik sebesar 19% YoY di angka 4,9 triliun.
Pertumbuhan laba bersih tersebut didorong oleh pendapatan bunga bersih yang naik sebesar 11% YoY. Juga dikontribusikan penurunan beban cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan sebesar 87% yang mencerminkan pengelolaan kualitas aset dan risiko yang terjaga dengan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian.
Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur OCBCmengatakan, sepanjang tahun 2024, OCBC mencatatkan kinerja yang tangguh, dengan pertumbuhan laba bersih mencapai dua digit.
”Hal ini menunjukkan kepercayaan nasabah kepada Bank, dan resiliensi Bank dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik,” kata dia dalam keterangannya, ditulis Senin (3/2/2025).
Dari data laporan keuangan itu, laba bersih mencapai Rp4,9 triliun atau naik dari tahun 2023 sebesar Rp4,1 triliun. Atau naik 19%. Dengan laju kredit – bruto mencapai Rp170,5 triliun juga meningkat 11% secara yoy atau dari sebelumnya Rp154,1 triliun.
Dengan Simpanan Nasabah di angka Rp205,9 triliun atau meningkat 13% dari tahun sebelumnya di angka Rp181,8 triliun. Sementara jumlah aset di akhir 2024 mencapai Rp281,0 triliun atau meningkat dari tahun sebelumnya Rp249,8 triliun alias meningkat 13%. Dan jumlah ekuitas di angka Rp40,7 triliun atau meningkat dari Rp37,3 triliun alias meningkat 9%.
Kualitas kredit juga senantiasa terjaga baik, terlihat dari rasio Kredit Bermasalah Bruto yang stabil di angka 1,6% dan Loan at Risk yang turun 0,4% secara point to point, dibanding tahun sebelumnya.
Selain itu, kondisi likuiditas Bank juga tercatat sehat dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 260,6%, jauh di atas ketentuan regulator.
Dari sisi pembiayaan, per 31 Desember 2024, Bank telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan dengan pertumbuhan sebesar 5,5 Triliun atau 17% YoY, dimana 42,3% di antaranya dalam bentuk pinjaman terkait keberlanjutan dan pembiayaan hijau. Kredit ritel tumbuh 14% YoY, dan kredit perbankan bisnis tumbuh sebesar 9% YoY.
Di penghujung tahun, jumlah transaksi melalui e-channel berhasil mencatatkan pertumbuhan hingga 58% YoY.
Pengguna aktif individu internet banking dan OCBC Mobile meningkat sebesar 20% YoY, sedangkan pengguna aktif OCBC Business Mobile untuk nasabah korporasi mengalami peningkatan jumlah pengguna sebesar 30% YoY.
Di tahun 2024 ini, OCBC juga mencapai berbagai milestone, termasuk akuisisi Bank Commonwealth yang kemudian bergabung ke dalam OCBC, telah semakin memperkuat posisi Bank.
Komitmen Bank dalam menyediakan solusi keuangan komprehensif bagi nasabah juga mendapatkan berbagai pengakuan dalam bentuk penghargaan internasional dan nasional, termasuk The Bank of the Year-Indonesia oleh Majalah The Banker, yang merupakan bagian dari Financial Times Group selama tujuh tahun berturut-turut.
Parwati menambahkan, dalam menghadapi peluang dan juga tantangan di tahun 2025 ini, tentunya dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian. “Bank OCBC terus memegang teguh komitmen untuk berinovasi dan beradaptasi demi memberikan layanan terbaik kepada nasabah baik individu dan juga bisnis,” pungkasnya.