Jakarta, TopBusiness – PT Pertamina Patra Niaga Tuban kembali terpilih menjadi nominator TOP CSR Awards 2025. Perusahaan yang memiliki visi: ‘Menjadi perusahaan yang unggul, maju, terpandang, dengan penerapan CSR yang berkonsep pembangunan berkelanjutan’ ini, baru saja mengikuti sesi presentasi Penjurian TOP CSR Awards 2025, Senin (17/2/2025).
Hadir dalam Penjurian, Community Development Officer Sukmaya Devi dan Community Development Officer Maulida Nur Faticha membeberkan sederet program CSR unggulan.
Dalam penjurian, Sukmaya Devi menyatakan jika Pertamina berkomitmen untuk senantiasa memprioritaskan keseimbangan dan kelestarian alam, lingkungan dan masyarakat. Dengan menyejahterakan manusia, alam, dan lingkungan, maka Pertamina akan mampu mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Guna mewujudkan komitmen Pertamina tersebut, Pertamina Fuel Terminal Tuban sebagai Sub Holding Commercial & Trading Pertamina, kemudian menghadirkan kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau CSR yang terintegrasi dengan strategi bisnis.
Seperti misalnya, membangun program yang saling memberi manfaat, memberikan prioritas untuk wilayah operasi dan daerah terkena dampak, serta mengembangkan energi hijau sebagai tanggung jawab terhadap dampak operasi.
Dari banyak program CSR yang dihadirkan, Program Kampung Eco Briket tercatat menjadi program unggulan Pertamina Fuel Terminal Tuban, perusahaan yang sebelumnya meraih TOP CSR Awards 2024. Hal ini karena Program Kampung Eco Briket bukan sekadar inisiatif CSR, tetapi juga merupakan bagian dari strategi pertumbuhan bisnis berkelanjutan Pertamina.
“Program CSR yang dikembangkan sejak tahun 2023 ini, merupakan program mengolah limbah kulit siwalan menjadi briket ramah lingkungan, sekaligus menciptakan peluang usaha bagi pemuda menganggur dan lansia,” kata Sukmaya.
Menurut Sukmaya kembali, program yang dihadirkan guna mendukung pencapaian SDGs, terutama dalam pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, serta mitigasi perubahan iklim ini, memiliki banyak keunggulan.
Salah satu contohnya, menghadirkan pendekatan holistik dalam pengelolaan limbah pertanian, menjadi produk bernilai tinggi. Program yang merupakan inovasi pertama di Kabupaten Tuban ini, tidak hanya menyelesaikan masalah limbah, tetapi juga menciptakan solusi berkelanjutan dengan dampak luas bagi masyarakat.
Secara umum, banyak manfaat yang dapat diraih terkait Program Kampung Eco Briket. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut. Pertama, Mengolah 10 ton/bulan limbah kulit siwalan menjadi briket ramah lingkungan. Kedua, Menurunkan emisi karbon hingga 25% dibandingkan kayu bakar atau arang konvensional.
Ketiga, Memberikan penghasilan tambahan bagi 15 anggota masyarakat dengan peningkatan pendapatan rata-rata 5% per bulan. Keempat, Menghasilkan 8 ton briket per bulan. Kelima, Pendapatan tambahan sekitar Rp 40 juta/bulan bagi kelompok.
Sebagai program unggulan, Program Kampung Eco Briket dicatat memiliki keterkaitan dengan Strategi Bisnis Berkelanjutan yang ada. Keterkaitan tersebut, di antaranya adalah mendukung dalam pengurangan emisi karbon dengan menyediakan alternatif energi bersih berupa briket dari limbah kulit siwalan.
Selain itu sejalan dengan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) yang menekankan pembangunan sosial-ekonomi komunitas sekitar operasi perusahaan.
Program Kampung Eco Briket juga menjadi program unggulan karena memiliki keterkaitan dengan 8 Asta Cita atau 17 Program Prioritas Kabinet Merah Putih 2024-2029.
Di mana keterkaitan tersebut di antaranya adalah: Meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif (sesuai Asta Cita No. 3). Di samping itu, memperkuat keselarasan kehidupan dengan lingkungan, mendorong penggunaan energi alternatif, dan pengelolaan limbah berkelanjutan (Asata Cita No.8).
Editor: Busthomi
