Jakarta, TopBusiness – Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan, perbaikan fasilitas smelter di Gresik, Jawa Timur, yang sempat terbakar pada 18 Oktober 2024 rampung Juni 2025. Setelah itu fasilitas ini akan beroperasi penuh pada akhir tahun nanti.
Dia menjelaskan tidak lama setelah kebakaran, pihaknya langsung melakukan pembongkaran fasilitas alias demolition untuk mengecek bagian mana saja yang rusak parah hingga harus diganti atau masih bisa diperbaiki.
Dalam pelaksanaannya diperlukan tenaga kerja konstruksi sekitar 2.000 orang dan proses ini sudah selesai dilakukan pada minggu pertama Januari 2025 kemarin. Ia melaporkan dari 3.500 item, 30% rusak dan perlu diganti, 70% dapat diperbaiki atau digunakan kembali. “Procurement atau pembelian peralatan itu sudah mulai terjadi dari pertengahan November (2024) dan ini akan terus,” kata Tony dalam rapat kerja bersama Komisi XII DPR, Rabu (19/2/2025).
“Kemudian konstruksi atau instalansi dari alat-alat tersebut sudah mulai kami lakukan dari awal Januari dan sekarang tengah berlangsung, di saat yang bersamaan beberapa peralatan sudah ada yang selesai dipasang,” sambungnya.
Untuk mempercepat proses perbaikan, Tony mengatakan pengiriman peralatan baru yang perlu diganti menggunakan layanan kargo pesawat terbang dengan total muatan 125 ton telah dilakukan.
“Saya informasikan bahwa minggu yang lalu ada tiga Boeing 747 kargo yang memuat peralatan itu di Surabaya. Peralatannya sekitar 20-30 ton lebih, kemudian ada juga pesawat Antonov yang kami sewa juga sudah tiba di Surabaya membawa peralatan,” ucapnya.
“Ini menunjukkan bahwa kami memang ingin ini betul-betul cepat selesai, kalau kita angkut dengan kapal laut akan lama sekali sehingga kita bawa peralatannya dengan menggunakan pesawat terbang,” lanjut Tony.
Lebih lanjut, setelah proses pemasangan PT Freeport Indonesia akan melakukan proses testing atau commissioning fasilitas smelter tersebut pada Maret 2025. Proses ini dijadwalkan rampung pada minggu ketiga Juni 2025.
“Rencananya testing atau commissioning dan pre-commissioning dari fasilitas perbaikan ini akan mulai pertengahan Maret sampai dengan minggu ketiga bulan Juni. Jadi kami sangat yakin sekali kami bisa menyelesaikan semuanya di minggu ketiga bulan Juni,” papar Tony.
Baru setelah itu fasilitas smelter di Gresik yang sempat terbakar ini dapat kembali beroperasi pada akhir Juni dengan kapasitas 40%. Secara bertahap kapasitas produksi fasilitas ini akan ditingkatkan hingga beroperasi penuh pada Desember 2025.
“Mulai bisa ramp up produksi minggu keempat bulan Juni sebesar dengan kapasitas masih 40%, kemudian di Agustus 50%, September 60%, Oktober 70%, November 80%, baru 100% di Desember,” pungkasnya.