Jakarta, TopBusiness – Kehadiran bank emas (bullion bank) dalam lini bisnis PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI dinilai akan memperkuat daya saing dan ekosistem perbankan syariah di Tanah Air. Layanan bank emas di BSI berpotensi meningkatkan daya saing perbankan syariah karena merupakan inovasi produk yang unik dan sejalan dengan prinsip syariah.
Selain itu, bank emas ini memungkinkan diversifikasi produk sehingga melalui inovasi produk bisa menarik lebih banyak nasabah untuk berinvestasi emas.
“Apa lagi emas ini kan secara kultural sudah menjadi alat investasi oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, bisnis bulion bisa memperkuat likuiditas dan stabilitas aset berbasis syariah,” ujar Kepala Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah (PEBS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Rahmatina Awaliah Kasri dalam keterangan yang diterima, Kamis (6/3/2025).
Rahmatina menilai, kehadiran bank emas dalam operasional perbankan BSI akan berperan strategis mendorong ekosistem keuangan syariah. Bank emas dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan berbasis emas.
Kemudian, bank emas juga sejalan dengan peta jalan pengembangan dan penguatan perbankan syariah dari pemerintah. Di mana bank syariah diharapkan dapat mendukung terbentuknya pasar emas syariah yang lebih terintegrasi dengan industri halal, fintech syariah, dan sektor riil.
Oleh karena itu menurutnya, ketika BSI diresmikan pemerintah sebagai salah satu entitas untuk menjalankan bisnis bulion atau bank emas akan menguatkan peran perseroan sebagai lokomotif ekonomi syariah nasional. Bisnis emas ini berpotensi menguatkan peran BSI sebagai lokomotif ekonomi syariah nasional antara lain karena bisa memperkuat daya saing BSI.
“Karena menawarkan produk investasi berbasis emas yang kompetitif, memenuhi permintaan masyarakat yang ingin berinvestasi dengan produk yang aman dan sesuai syariah, serta memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan syariah,” katanya.
Lebih lanjut, Rahmatina yang merupakan council member International Association of Islamic Economist (IAIE) yang berbasis di Inggris juga menyebut, kondisi perekonomian dewasa ini kerap diwarnai oleh berbagai ketidakpastian baik global maupun domestik. Di sisi lain, sektor ekonomi, keuangan dan perbankan syariah selalu dinilai memiliki resiliensi yang lebih tinggi ketika menghadapi tantangan.
“Oleh karena itu kehadiran bank bulion mendukung pula agenda pemerintah dalam menjadikan ekonomi syariah sebagai katalis pertumbuhan ekonomi nasional. Kehadiran bank bulion memang bisa memperkuat posisi perbankan syariah karena dapat menjadi instrumen lindung nilai terhadap volatilitas ekonomi dan memperkuat ketahanan perbankan syariah dalam menghadapi tantangan ekonomi masa depan,” ujar dia.