Jakarta, TopBusiness – PT United Tractors Tbk atau UT menyadari bahwa implementasi program corporate social responsibility (CSR) tak akan dapat menggantikan fungsi pemerintah. Kendati begitu, bisa dijadikan sebagai sebuah program tambahan.
Saat sesi pernyataan penutup dari proses penjurian, Manager CSR Himawan Sutanto, mengucapkan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Dewan Juri TOP CSR Awards 2025 atas masukan dan nilai tambah yang diberikan.
“Terima kasih kepada Dewan Juri TOP CSR Awards dan seluruh panitia yang rasanya setiap tahun kami mengikuti ajang ini, selalu mendapatkan insight baru yang sangat positif,” kata Himawan dalam jaringan melalui aplikasi rapat zoom, di Jakarta, hari ini.
Himawan tidak sendirian, tapi didampingi oleh tim CSR UT, diantaranya ada Dimas Aryo Wicaksono selaku Team Leader CSR, kemudian Rika Nurhayati (Presenter, sekaligus CSR Associate), dan Dwi Pamuji Ismoyo (CSR Associate).
Sementara itu, bertindak selaku Dewan Juri TOP CSR Awards 2025 terlihat dalam layar kaca monitor seperti, Ben de Haan dari PT MSI, AJ Boesra (Kepak Sayapku), Syaifudin (LKN), dan Kusuma Prabandari (Dwika Consulting).
Lebih lanjut Himawan menilai soal keberadaan CSR UT dalam rangka membantu dan mendorong penciptaan kehidupan berbangsa, sekalian tetap mengacu pada keberlanjutan bisnis perusahaan ke depannya.
“Memang keberadaan sebuah corporate social responsibility di perusahaan swasta rasanya itu tidak akan bisa menggantikan fungsi pemerintah, tapi menjadikan supplementary (tambahan), atau suplemen tambahan kepada pemerintah dalam mensejahterakan bangsa dan kehidupan bangsa, sesuai dengan misi UT yang keempat yaitu turut membangun bangsa. Nah, itu menjadi misi yang sejak dari awal perusahaan ini berdiri,” ungkap dia.
Sebagaimana diketahui, UT mempunyai visi, yakni menjadi perusahaan kelas dunia berbasis solusi di bidang alat berat, pertambangan dan energi, untuk menciptakan manfaat bagi para pemangku kepentingan.
Sementara misi menjadi perusahaan yang bertekad membantu pelanggan meraih keberhasilan melalui pemahaman usaha yang komprehensif dan interaksi berkelanjutan. Lalu, menciptakan peluang bagi insan perusahaan untuk dapat meningkatkan status sosial dan aktualisasi diri melalui kinerjanya. Kemudian, menghasilkan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan melalui tiga aspek berimbang dalam hal ekonomi, sosial dan lingkungan. Terakhir, memberi sumbangan yang bermakna bagi kesejahteraan bangsa.
Dalam pandangan Himawan, program tanggap darurat bencana yang bisa diberikan oleh perusahaan, karena menjadi sebuah hal yang fundamental. Sehingga, pihaknya merasakan, di saat ini, memang perlu untuk dibentuk dari satuan pendidikan yang paling rendah yaitu mulai dari PAUD, TK hingga perguruan tinggi.
“Yang nanti, ke depannya akan membuat bangsa ini (sadar), dalam menghadapi seluruh perubahan iklim, seluruh potensi bencana. Per hari ini pun, kita’ kan Warga Jakarta dapat informasi persiapan tanggal 11-20, itu siap-siap banjir dan segala macam, yah. Itu pasti akan menimbulkan keresahan tersendiri, sebenarnya di masyarakat. (Dalam) keresahan, itu kami hadir untuk mempersiapkan masyarakat agar lebih siap dan mandiri, pada saat jika ada bencana. Dan harapannya bisa meminimalisir dampak dari bencana,” pungkasnya.