Jakarta, TopBusiness – Keberadaan PT Trans-Pacific Petrochemichal Indotama (TPPI) sebagai industry yang menghasilkan produk petrochemical dengan memproses dari bahan baku minyak bumi dan gas dengan proses bisnis terintegrasi sudah dapat dipastikan selaras dengan keberlanjutan perusahaan.
Dalam konteks itu, manajemen akan berkomitmen untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR, sekaligus mengimplementasikan tata kelola nan apik (good corporate governance/GCG) dengan berstandarkan panduan internasional dan global.
Ditegaskan Area Manager CSR & Comreal TPPI Tinoto Hadi Sucipto, pihaknya membangun program terintegrasi Primadona Tuban. Program ini saling terkait dan terintegrasi dengan beberapa progam lanjutannya.
“Kita bangun ekonomi masyarakat pantai dan pesisir Tuban dengan memanfaatkan sumber daya alam berbasiskan kepada potensi pantai dan lautnya untuk mendongkrak dan memberdayakan seluruh potensi alam, serta sumber daya manusia (SDA) agar memberikan kebermanfaatan sebesar-besarnya untuk masyarakat ring satu yang langgsung terdampak pada keberadaan TPPI,” kata Tinoto kepada Dewan Juri TOP CSR Awards 2025, yang berlangsung secara daring melalui sistem aplikasi zoom meeting, di Jakarta, Senin (10/03/2025).
Menurut Tinoto, program yang kami bangun telah sesuai dengan keberadaan, mitigasi dan survei serta rapat dengan seluruh stakeholder di Tuban ini. “Sebanyak 40 nelayan dan 706 peserta Pos Yandu sangat happy dengan program yang dibangun TPPI bersama masyarakat. Dan kualitas ekonomi masyarakat pun sekarang sudah jauh meningkat, setelah dilakukan pembinaan dengan pola kemitraan yang sangat harmonis ini”, tegas Tinoto.
Sebagai perusahaan penghasil petrochemichal dan turunannya, perusahaan memenuhi produk untuk memenuhi pasar dalam negeri dan pasar global. TPPI sebagai player sangat tangguh dalam produk serta mutu yang dihasilkan.
TPPI tidak hanya kinclong dalam mengelola bisnis, tetapi juga piawai dalam memberdayakan dan meningkatkan taraf perekonomian masyarakat nelayan ring satu di sekitar Tuban, Jawa Timur.
Ada beberapa program unggulan yang dibangun bersama masyarakat Tuban, Jawa Timur guna meningkatkan kesejahteraan nelayan, dan perangkatnya terintegrasi, bahkan mengelola pariwisata pantai, serta komponen lainnya.
Program unggulan corporate social responsibility (CSR) berbasiskan kepada ISO 26000 SR dengan mengacu kepada environment, social, and governance (ESG). Dengan begitu, creating share value (CSV) atas program sejalan dengan strategi binis perusahaan. Seperti, Primadona Tuban atau Pariwisata Mandiri Berorientasi Lingkungan Pemberdayaan Masyarakat. Program ini mendorong kemandirian kelompok masyarakat di sekitar kawasan Pantai Panduri (KUB Nelayan, Mina Karang Padas, dan Kader Posyandu) melalui pemanfaatan hasil kelautan untuk mendukung pariwisata yang berorientasi lingkungan hidup berkelanjutan.
Kemudian, Bang Kamti atau Pengembangan Kampung Mandiri Tangguh Iklim. Program ini menyasar pada warga Desa Purworejo yang mencakup kelompok Proklim, Karang Taruna, dan Kader Posyandu.
Program ini dilatarbelakangi oleh permasalahan sampah domestik yang tidak terkelola sehingga menumpuk di TPS dan beberapa menjadi sampah laut. Kedua, perubahan iklim yang berpotensi kekurangan air bersih dampak kekeringan di Dusun Brangkal. Ketiga, adanya potensi inovasi dari Pemdes Purworejo terkait pengelolaan sampahmenjadi media pemanfaatan tanaman pangan pekarangan. Keempat, potensi wisata Pantai Dermaga yang belum terkelola secara optimal.