Jakarta, TopBusiness – Dalam upaya memperkuat portofolio bisnis modularnya, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) terus mengakselerasi kolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Salah satu bentuk konkret sinergi ini adalah melalui dukungan terhadap teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA), solusi modular yang dikembangkan untuk menjawab kebutuhan hunian cepat, efisien, dan tahan gempa di Indonesia.
RISHA sendiri merupakan inovasi konstruksi modular berkonsep knock-down yang telah dikembangkan sejak 2004. Sistem ini memungkinkan pembangunan rumah secara lebih cepat, dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan metode konvensional, serta memiliki ketahanan terhadap gempa hingga 8 magnitudo. Penerapan RISHA pertama kali dilakukan secara masif pada tahun 2006 dalam upaya rehabilitasi pasca-tsunami Aceh, dengan pembangunan lebih dari 11.000 unit rumah. Sejak saat itu, lebih dari 60.000 unit RISHA telah tersebar di berbagai daerah, mulai dari Aceh, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, hingga Sulawesi.
Sebagai salah satu produsen beton pracetak terbesar di Indonesia, WIKA Beton dipercaya untuk memasok komponen modular yang menjadi tulang punggung sistem RISHA. Keunggulan perseroan dalam hal kapasitas produksi, sertifikasi mutu nasional, serta rekam jejak penyelesaian proyek strategis nasional menjadi faktor utama kepercayaan tersebut.
Dari sisi biaya, RISHA menawarkan efisiensi yang signifikan. Berdasarkan data resmi PUPR, pembangunan satu unit rumah RISHA tipe 33–36 hanya memerlukan investasi antara Rp35 juta hingga Rp50 juta. Pemasangan satu modul berukuran 3×3 meter dapat diselesaikan dalam waktu hanya 24 jam dengan melibatkan tiga pekerja, sebuah efisiensi yang sangat dibutuhkan untuk mengejar target pembangunan sejuta rumah per tahun yang dicanangkan pemerintah.
Seiring dengan transformasi digital, pada tahun 2023 Kementerian PUPR juga meluncurkan inovasi “Rumah Pintar RISHA”, yakni integrasi sistem smart home seperti kamera video doorbell untuk memperkuat daya saing produk ini dalam memenuhi tuntutan Revolusi Industri 4.0.
Selain untuk hunian, RISHA telah diaplikasikan dalam pembangunan fasilitas pendukung seperti menara air, sistem drainase, hingga puskesmas. Pada 2022, teknologi ini menjadi instrumen utama dalam proyek rehabilitasi pasca-Badai Seroja di Nusa Tenggara Timur. Melihat fleksibilitas tersebut, permintaan terhadap teknologi modular RISHA diperkirakan akan terus meningkat, khususnya dalam proyek-proyek bencana dan program perumahan subsidi.
Strategic Impact
Dukungan WIKA Beton terhadap pengembangan RISHA memperkuat posisi perseroan di sektor konstruksi modular nasional, sekaligus mendiversifikasi sumber pendapatan di luar proyek infrastruktur konvensional. Keterlibatan dalam program nasional berbasis modular membuka peluang jangka panjang untuk penetrasi pasar baru, termasuk sektor properti, fasilitas umum modular, serta proyek rekonstruksi pasca-bencana. Di sisi brand equity, kolaborasi dengan PUPR juga mempertegas posisi WTON sebagai pelopor inovasi di industri pracetak.