Jakarta, BusinessNews Indonesia—Pemerintah terus melakukan upaya pencegahan guna mengatasi persoalan banjir yang sempat terjadi di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat tahun lalu.
Upaya yang dilakukan yaitu dengan membenahi kawasan lahan di hulu dan hilir daerah aliran sungai (DAS) Cimanuk dan Citarum, Jawa Barat, serta DAS Sari di NTB.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Imam Santoso mengatakan dalam konferensi pers di Jakarta (30/11/2017), pihaknya hanya akan menangani persoalan banjir yang terjadi di hilir.
Beberapa di antaranya seperti normalisasi sungai di Garut dengan membuat cekdam atau bendungan kecil serta mengatasi sedimentasi.
Sedangkan, untuk menangani persoalan banjir di Bandung akan dilangsungkan secara bertahap.
Seperti pembuatan kolam retensi Cieunteung serta normalisasi sungai Citarum. Untuk pembuatan kolam retensi tersebut, prosesnya telah dimulai.
Menurut rencana, ada sekitar delapan hektar lahan yang akan dibebaskan untuk membuat kolam tersebut.
“Jadi nanti kita akan memompa airnya dari Cieunteung ke Citarum. Sedangkan Citarum sendiri sepanjang 32 km akan kita normalisasi. Yang paling penting adalah ujungnya,” ujar Imam.
Ia mengatakan, proses normalisasi Sungai Citarum akan dilangsungkan tahun depan. Normalisasi diperlukan untuk mengatasi penyempitan yang membuat aliran sungai menjadi tidak normal.
Ada pun untuk mengatasi persoalan banjir di Bima, NTB, Imam mengatakan, pihaknya telah menyiapkan paket-paket normalisasi untuk sejumlah sungai di wilayah tersebut.
Di samping juga menyiapkan rencana untuk membangun embung di kawasan upstream Kota Bima.