Jakarta, TopBusiness — Emiten transportasi, PT Blue Bird Tbk (IDX: BIRD) optimistis kinerja bisnis perseroan pada kuartal IV-2025 akan meningkat seiring meningkatnya mobilitas masyarakat pada periode akhir tahun dan momentum libur panjang.
Perseroan akan memperkuat ekspansi layanan dan kolaborasi lintas sektor, terutama dalam mendukung pengembangan ekosistem transportasi massal yang terintegrasi dengan berbagai moda.
Langkah ini diharapkan dapat memperluas basis pelanggan sekaligus memperkuat posisi Bluebird sebagai penyedia layanan mobilitas terintegrasi di Tanah Air.
“Kami melihat kuartal IV sebagai momentum untuk mempercepat pertumbuhan, dengan fokus pada peningkatan utilisasi armada, perluasan jaringan non-taksi, dan penguatan kemitraan strategis di sektor transportasi publik,” ujar Direktur Utama Bluebird, Andre Djokosoetono dalam keterangannya, Rabu (29/10/2025).
Dengan strategi tersebut, Bluebird optimistis dapat menutup tahun 2025 dengan kinerja yang solid sekaligus memperkokoh posisinya di tengah transformasi industri mobilitas yang semakin dinamis.
BIRD mencatat kinerja solid sepanjang kuartal III-2025 dengan pendapatan mencapai Rp4,12 triliun, tumbuh 12,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan tersebut juga diikuti kenaikan laba bersih 10,5 persen menjadi Rp488 miliar, serta EBITDA sebesar Rp996,6 miliar, naik 13,6 persen secara tahunan (year-on-year).
Andre mengatakan capaian tersebut mencerminkan keberhasilan strategi diversifikasi dan transformasi digital yang terus dijalankan perseroan.
“Kami terus memperkuat fondasi bisnis melalui efisiensi operasional, ekspansi layanan non-taksi, serta peningkatan pengalaman pelanggan di seluruh kanal,” ujar Andre.
Segmen Non-Taksi Makin Kuat
Sekitar 70 persen pendapatan Bluebird masih disumbang dari segmen taksi, sementara 30 persen berasal dari segmen non-taksi.
Segmen taksi mencatat kinerja positif, didorong peningkatan permintaan di luar wilayah Jadetabek serta optimalisasi armada yang lebih efisien.
Adapun segmen non-taksi terus menguat melalui layanan bus, shuttle, dan BRT yang mengalami perluasan jangkauan dan peningkatan okupansi.
“Kami terus memperbarui dan mengoptimalkan armada agar lebih efisien dan andal. Jumlah armada operasional kini telah melampaui 25.000 unit, memperkuat kapasitas layanan di berbagai wilayah, terutama di luar Jadetabek,” ungkap Andre.
