TopBusiness
  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR
No Result
View All Result
  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR
No Result
View All Result
TopBusiness
No Result
View All Result

Konsumsi Domestik Topang Ekspansi Sektor Manufaktur

Achmad Adhito
3 November 2025 | 14:33
rubrik: Business Info, Ekonomi
Ilustrasi: Istimewa

Ilustrasi: Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, TopBusiness—Kinerja sektor manufaktur Indonesia terus menunjukkan sinyal positif pada awal kuartal keempat tahun 2025. Hal ini tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global, naik dari posisi 50,4 pada September menjadi 51,2 pada Oktober 2025.

“Capaian ini menandai ekspansi manufaktur tiga bulan berturut-turut, dan menunjukkan stabilitas momentum pertumbuhan industri nasional di tengah tekanan ekonomi global,” kata Menteri Perindustrian RI (Menperin), Agus Kartasasmita, di Jakarta, hari ini.

Kenaikan PMI pada Oktober menunjukkan industri manufaktur Indonesia tetap berada pada jalur pemulihan yang solid. Kenaikan PMI ke level 51,2 mengindikasikan optimisme pelaku industri yang tetap terjaga.

“Peningkatan permintaan domestik menjadi penopang utama ekspansi ini, di saat permintaan global masih menghadapi perlambatan,” ujar menteri tersebut.

Kemenperin mencatat, berdasarkan komponen pembentuk PMI, pesanan baru (new orders) naik dari 51,7 menjadi 52,3, sedangkan tingkat ketenagakerjaan meningkat dari 50,7 ke 51,3. Kenaikan ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan pasar dan kapasitas produksi industri nasional.

“Kita melihat adanya peningkatan penyerapan tenaga kerja pada laju tercepat sejak Mei 2025. Ini sinyal baik karena aktivitas industri kembali mendorong penciptaan lapangan kerja,” lanjut Menperin.

Sementara itu, output atau aktivitas produksi tetap stabil di level 50,0, menandakan pelaku industri masih menjaga keseimbangan antara kapasitas produksi dan permintaan pasar. Beberapa pelaku industri dilaporkan menggunakan stok yang ada untuk memenuhi kenaikan pesanan baru, sehingga stok barang jadi, menurun tipis.

Menperin menambahkan bahwa peningkatan kinerja industri nasional di tengah tekanan global, menunjukkan ketahanan sektor manufaktur Indonesia yang semakin kuat.

“Walaupun ekspor masih melambat akibat pelemahan permintaan di pasar utama seperti Amerika Serikat dan Eropa, kekuatan konsumsi dalam negeri menjadi motor utama pertumbuhan industri kita,” ungkapnya.

BACA JUGA:   Sudah Miliki 26 Unit Bus Listrik, DAMRI Genapi 90 Unit Armada Baru di 2024

Previous Post

Ekosistem Digital Menguat, Laba Bersih MSIN Naik 14% Jadi Rp406,3 Miliar

Next Post

Luncurkan Produk Baru Neo Top, LPCK Catat Marketing Sales Rp 1,2 Triliun

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Email

TopBusiness - Inspire Great Business Performance | All Rights Reserved

  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR