Jakarta, BusinessNews Indonesia—Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa negara-negara anggota Asean sepakat untuk melakukan kerja sama ekonomi komprehensif menghadapi Industry 4.0 atau revolusi industri keempat.
Hal itu dia sampaikan usai melakukan pertemuan multilateral dengan delegasi negara Asean dalam kegiatan World Economic Forum (WEF) 2018 di Davos, Swiss.
Menperin mengatakan, empat sektor manufaktur yang tengah dikembangkan untuk didorong jadi kekuatan unggulan di tingkat regional Asia Tenggara, yakni industri otomotif, elektronika, makanan dan minuman (mamin), serta textile clothes footwear (TCF).
Terkait ihwal itu Menperin pun meyakini bahwa daya saing industri tanah air di empat sektor tersebut cukup kompetitif.
“Di Indonesia, kelompok manufaktur tersebut telah menjalankan sistem Industry 4.0,” kata Menperin dalam keterangan pers yang diterima Majalah BusinessNews Indonesia di Jakarta (29/1/2018).
Pasalnya, selain memiliki pasar domestik yang besar, Indonesia juga menjadi basis produksi dari beberapa perusahaan otomotif dunia. “Pemerintah menargetkan produksi otomotif bisa menembus 2,5 juta unit pada tahun 2020 untuk bersaing di kancah global,” ungkapnya.
Pada sektor industri elektronika, saat ini di Indonesia terdapat sekitar 23 electronics manufacturing service (EMS), 42 merek dan 37 pemilik merek baik global maupun nasional, dengan total nilai investasi sebesar Rp 7 triliun.
Sementara, industri mamin merupakan sektor strategis yang mempunyai prospek pertumbuhan nan cerah di Indonesia. Bahkan pada triwulan III 2017, sektor ini menyumbang PDB (produk domestik bruto) sebesar 34,95% dan tertinggi dibandingkan industri nonmigas lainnya.
“Jumlahnya sangat banyak di dalam negeri, mulai dari tingkat kabupaten, bahkan mereka sudah ada yang go international,” kata Menperin Airlangga Hartarto.
Adapun kelompok industri TCF (tekstil, pakaian dan sepatu) telah terbukti mampu menguasai pasar global. “Khusus untuk industri shoes and apparel sport, kita sudah melewati Tiongkok. Bahkan, di Brasil, kita sudah menguasai pasar di sana hingga 80%,” ungkapnya.
Menperin berharap sejumlah industri andalan Indonesia tersebut dapat terintegrasi pada rantai pasok di tingkat Asean. Apalagi pelaksanaan Masyarakat Ekonomi Asean (MEE) sudah di depan mata.
Momentum ini sangat penting bagi negara Asia Tenggara untuk melakukan peningkatan kerja sama ekonomi, khususnya di sektor industri, agar semakin kuat dalam menghadapi Industry 4.0.