Jakarta, BusinessNews Indonesia – PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) menerima pemberian fasilitas kredit sindikasi senilai Rp 1,54 triliun dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Bank Sulselbar).
Dana tersebut akan digunakan anak usaha PT Nusantara Infrastruktur Tbk (META) untuk membiayai pembangunan proyek jalan tol layang A.P Pettarani di Makassar Sulawesi Selatan.
Dari total plafon sebesar Rp 1,54 triliun, BBCA menyalurkan kredit sindikasi sebesar Rp 1,31 triliun dan Bank Sulselbar sebesar Rp 230 Miliar. Sedangkan sindikasi kredit berjangka waktu selama 12 tahun.
Dalam perjanjian kerja sama ini, BCA juga bertindak sebagai Joint Mandated Lead Arrangers and Bookrunners (JMLAB), Agen Fasilitas, Agen Jaminan, dan Agen Penampungan.
“Kami percaya bahwa kerjasama ini akan semakin memperkuat struktur pendanaan pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani, sebagai jalan tol layang pertama di Kota Makassar,” ujar Anwar Toha Direktur Utama PT BMN dalam siaran persnya, Kamis (9/8/2018).
Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani telah dimulai sejak akhir April 2018. Hingga kini, progres pembangunan memasuki tahap pengerjaan proyek seperti pembersihan area lokasi proyek, hingga pengerjaan pelebaran jalan di area pintu keluar Tol BMN dan berbagai pekerjaan yang bersifat teknis lainnya.
Jalan Tol Layang tersebut (Seksi III) dibangun di atas jalan nasional A.P. Pettarani memiliki nilai investasi lebih dari Rp 2 triliun dengan masa kontruksi selama 22 bulan tanpa adanya pembebasan lahan.
“Kami melihat bahwa keberadaan Jalan Tol Layang A.P Pettarani nantinya dapat memberikan kontribusi besar terhadap mobilitas warga Makassar terutama pengguna jalan di kawasan tersebut. Di sisi lain, per semester I-2018, tercatat BBCA telah mengucurkan kredit infrastruktur sebesar Rp 24,7 triliun yang mayoritas disalurkan ke sektor kelistrikan dan pembangunan jalan,” ujar Executive Vice President Group Corporate Finance BBCA Susiana Santoso.