Jakarta, BusinessNews Indonesia – Dua perusahaan beda sektor, PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) dan PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI) hari ini secara resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam proses pencatatan perdana saham (listing) itu, keduanya langsung terkena autoreject, kerena melonjak terlalu tinggi sampai 70 persen dari harga awal yang ditawarkan.
PANI yang masuk sektor konsumer dilepas di harga perdana Rp108 per lembar saham langsung melonjak ke posisi Rp183 atau naik 69,44 persen.
Sementara DIGU tergolong ke sektor perdagangan dilepas di harga awal Rp200 per lembar saham langsung melonjak ke posisi Rp340 atau naik 70 persen. Sehingga keduanya pun langsung alami autorejcet.
DIGI sendiri dalam proses intial public offering (IPO) atau penawaran perdana saham melepas ke publik sebanyak 150 juta lembar saham atau setara 46,15 persen daru modal ditempatkan dan disetor penuh.
“Dana yang diperoleh dari IPO sendiri akan digunakan untuk peningkatan infrastruktur dan perangkat keras, pengembangan platform dan perangkat lunak, serta modal kerja,” tegas Direktur Utama DIGI, William Martapura, di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (18/8/2018).
Pencatatan Perdana Saham PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (Kode Saham: PANI) dan PT Arkadia Digital Media Tbk ( Kode Saham: DIGI) di Bursa Efek Indonesia. #SekarangWaktunya #Yuknabungsaham pic.twitter.com/Vh5QhOcpA5
— IDX (@IDX_BEI) September 18, 2018
William mengaku optimistis nilai perseroan berpeluang meningkat signifikan di masa depan. Makanya langkah IPO ini menjadi aksi korporasi yang strategis bagi pengembangan bisnis perseroan.
“Kreativitas tanpa batas dan banyaknya agenda pengembangan yang akan dilakukan perseroan, membuat kami yakin masa depan bisnis media digital ini masih menjanjikan,” terang dia. (Tomy)