Jakarta, TopBusiness – PT Barata Indonesia (Persero) terus menggenjot kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pembangkit listrik. Untuk itu, perseroan pun meresmikan divisi baru yakni Divisi Komponen Turbin yang nantinya akan tergabung dalam bidang usaha Energy.
Direktur Operasi Barata, Bobby Sumardiat Atmasudirjo mengatakan divisi baru Barata Indonesia itu akan semakin memperkuat posisi perusahaan di bidang pembangkit listrik.
“Bagi kami, ini adalah momen penting bagi kiprah Barata dalam industri kelistrikan. Karena dengan demikian maka local content komponen turbin nasional otomatis akan menjadi meningkat,” Bobby dalam keterangannya, Selasa (2/10/2018).
Divisi Komponen Turbin merupakan divisi baru yang dimiliki oleh Barata Indonesia setelah melakukan akuisisi aset Siemens Power dan Gas-Turbine Components di Ciliegon, milik PT Siemens Indonesia pada Agustus lalu.
Perusahaan merasa perlu untuk meningkatkan kompetensi di bidang pembangkit tenaga listrik sebagai antisipasi atas peluang pasar kelistrikan yang masih terbuka lebar. Serta turut berpartisipasi menaikkan National Capacity Building seperti arahan Kementerian BUMN RI.
“Jadi tak ada lagi yang perlu diragukan, daya saing nasional terhadap kompetitor dari luar pasti semakin meningkat,” ujar Bobby.
Sementara itu Direktur Direktur Keuangan dan SDM Barata Yoyok Hadi Satriyono menambahkan, dengan adanya divisi baru ini, maka daya saing perusahaan di bidang kelistrikan akan meningkat di mata para stakeholder.
“Barata juga telah menyiapkan SDM terbaik agar divisi baru ini mampu memberikan sumbangsih dalam program pembangunan infrastruktur kelistrikan nasional,” kata Yoyok.
Untuk itu, pihaknya berharap langkah ini mendapatkan dukungan penuh dari para pihak terkait baik itu dari segi regulasi maupun bisnis di masa mendatang.
Dengan diresmikannya Divisi Komponen Turbin ini, lanjutnya, diharapkan kegiatan operasi Barata Indonesia di bidang pembangkit listrik semakin meningkat. Serta terkerek akses market baik lokal maupun internasional.
Selain jajaran manajemen Barata, juga dihadiri Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, Kementerian Perindustiran, Zakiyudin dan CEO PT Siemens Indonesia Prakash Chandran. (Tomy)