TopBusiness
  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR
No Result
View All Result
  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR
No Result
View All Result
TopBusiness
No Result
View All Result

Masih Berat, Menkeu Tak Yakin Ekonomi Tumbuh 5,3%

Busthomi
9 January 2019 | 09:06
rubrik: Ekonomi
Insentif Pajak dan Harapan Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal III 2018

Foto: Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, TopBusiness – Di tengah kondisi perekonomian global dan domestik yang masih berat, pemerintah pun mulai berpikir ulang terkait laju pertumbuhan ekonomi di tahun ini yang tak akan mencapai target, sekalipun dalam tren peningkatan.

Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, pertumbuhan ekonomi tahun ini akan berat bagi pemerintah untuk mencapai asumsi di APBN 2019 yang mencapai 5,3 persen.

“Pada 2019 tren ekonomi kita tetap bertumbuh atau bisa terjaga seperti pada angka di 2018 lalu,” kata Menkeu dalam diskusi bertajuk “Meningkatkan Daya Saing untuk Mendorong Ekspor” di Jakarta, Selasa (8/1).

Makanya, kata dia, pertumbuhan ekonomi 5,3 persen yang ditargetkan dalam APBN 2019 akan berat dari sisi supply maupun demand-nya.

Meski begitu, kata Sri Mulyani memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi 2019 bisa terjaga lebih stabil di atas 5 persen. Perlu diketahui, pada Kuartal III-2018 tingkat pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 5,17 persen atau berada dalam tren meningkat di sepanjang tahun lalu.

Guna menjaga stabilitas ekonomi 2019 tersebut, jelas Menkeu, pemerintah akan melakukan penyesuaian pada asumsi nilai tukar rupiah di APBN 2019 yang sebesar Rp15.000 per dolar AS. “Nilai tukar rupiah di APBN diperkirakan akan ada adjustment,” tegas Sri Mulyani.

Sejauh ini, menurut dia, Bank Indonesia (BI) sudah berhati-menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan pemerintah juga mendorong agar rupiah bergerak sesuai fundamental.

“Rencana The Fed menaikkan suku bunga berpengaruh ke rupiah. Kami di APBN (2019) sudah putuskan asumsinya, sebelum adanya pernyataan Jerome Powell baru-baru ini,” kata Menkeu.

Menurut Menkeu, tren depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS lebih rendah dibandingkan negara-negara emerging market lain. “Maka, Indonesia menjadi pilihan investor, karena kebijakan fiskal dan moneternya yang mampu menjaga stabilitas ekonomi. Inflasi kita juga bagus di level rendah,” imbuh Sri Mulyani.

BACA JUGA:   Makro Ekonomi Stabil Saat Tepat Terbitkan Reksadana

Dengan demikian, kata Sri Mulyani, kondisi Indonesia di tengah ketidakpastian global tersebut menjadi keuntungan untuk mengundang investor asing.

“Kita mempunyai posisi yang bagus dengan kondisi seperti itu. Capital inflow akan terjadi dan bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.

Penulis: Tomy
Tags: ekonomiMenkeu
Previous Post

Sentra Food Optimistis Raih Pendapatan Rp 200 M

Next Post

Musabab Bursa AS Menguat

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Email

TopBusiness - Inspire Great Business Performance | All Rights Reserved

  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR