Jakarta, TopBusiness – Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani (Gianyar, Mbali), Made Sastra Kencana, mengatakan di Jakarta hari ini bahwa pihaknya terus bergerak mengurangi tingkat kebocoran air. Saat ini, tingkat kebocoran sudah berkurang menjadi 39,87 persen di tahun 2018.
“Adapun di 2017 atau juga 2016, masing-masing sebesar 44,56 persen dan 46,53 persen,” kata dia saat diwawancara oleh Dewan Juri Top BuUMD 2019, di MAC, gedung WTC, Jalan Sudirman.
Dijelaskan oleh dia, ke depan, ditargetkan bahwa kebocoran itu terus turun. “Menjadi 35 persen sampai 36 persen,” Made mengatakan.
Dulu tingkat kebocoran itu melebihi 50 persen. Persisnya, di 56 persen di tahun 2011. “Hanya, saya tidak yakin bahwa kebocorannya sampai 56 persen. Sebab tidak ada meteran di induk,” kata dia.
Dijelaskan, pihaknya kini punya 52.650 pelanggan. Dari situ, yang selalu membayar tepat waktu yakni sebelum tanggal 10 tiap bulan, sekitar 6.000-an pelanggan. “Untuk kelompok yang taat ini, kami apresiasi dengan memberikan undian berhadiah,” kata Made.
Made menjelaskan pula, pihaknya mendapatkan laba bersih Rp 4,74 miliar di tahun 2018. Tahun 2017, laba tersebut masih di Rp 1 miliar.
Untuk setoran ke kas pemerintah daerah besarnya 55 persen dari laba bersih. “Kondisi membaik dan bisa setor ke PAD. Dulu, kas kami pernah minus terhadap utang,” kata Made.
Penulis: Adhito