Jakarta, TopBusiness – Guna menggenjot produksi semen, PT Semen Baruraja (Persero) Tbk (SMBR) berencana membangun pabrik baru di Provinsi Jambi dengan kapasitas produksi mencapai dua juta ton per tahun.
Meski saat ini masih over supply, namun dalam beberapa tahun ke depan ketika pabrik sudah jadi bakal menutupi permintaan semen yang juga masih akan tinggi.
Untuk itu, perseroan pun bakal mengucurkan investasi yang harus disiapkan untuk membangung Pabrik III tersebut mencapai Rp6 triliun.
Menurut Direktur Utama SMBR, Jobi Triananda Hasjim, rencana pembangunan Pabrik III tersebut sudah memasuki fase merampungkan feasibility study.
“Sehingga rencana pembangunan pabrik baru di Jambi tersebut diharapkan bisa dilaksanakan pada kuartal keempat tahun ini,” katanya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (21/8/2019).
Jobi mengaku, perseroan akan menyiapkan dana sebesar Rp6 triliun untuk membangun pabrik ketiga tersebut. Saat ini SMBR memiliki dua pabrik di Sumatera Selatan, yakni Pabrik Baturaja I dan Baturaja II dengan total kapasitas produksi mencapai 3,85 juta ton per tahun.
Pada Semester I-2019, ujar Jobi, SMBR mampu mencatatkan kenaikan volume penjualan menjadi 883.622 ton atau meningkat 2 persen year-on-year (yoy), meski secara nasional terjadi koreksi permintaan semen sebesar 2,2 persen dan wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) terkoreksi mencapai 13,4 persen.
“Kami berhasil menjaga dan meningkatkan pangsa pasar di wilayah Sumbagsel yang merupakan basis pemasaran SMBR sebesar 5 persen menjadi 35 persen dari periode sebelumnya,” kata Jobi.
Dia mengungkapkan, hingga akhir paruh pertama tahun ini pangsa pasar SMBR di Sumatera Selatan mencapai 64 persen atau meningkat 11 persen (yoy), sedangkan di Lampung sebesar 24 persen dan Jambi sebesar 15 persen.
Jobi optimistis SMBR bisa meningkatkan penjualan semen di Semester II-2019, seiring dengan peningkatan volume penjualan di sepanjang Juli 2019 sebesar 6 persen. “Kontribusi peningkatan volume penjualan terbesar di Juli 2019 itu disokong oleh kenaikan penjualan di Sumatera Selatan dan Jambi,” tegas dia.
Sebagaimana diketahui, pada Semester I-2019 total pendapatan SMBR bertumbuh 6 persen (yoy) memjadi Rpi883,5 miliar. Namun, laba bersih perseroan di sepanjang semester pertama tahun ini menurun menjadi Rp7,5 miliar, akibat peningkatan beban keuangan dan pajak penghasilan.
“Penurunan laba bersih SMBR di Semester I-2019 akibat adanya sejumlah momentum yang menekan permintaan di enam bulan pertam, seperti puasa (Ramadhan), Lebaran dan pelaksanaan pemilihan presiden. Sehingga, demand secara industri juga mengalami penurunan,” pungkasnya.
Penulis: Tomy