Jakarta, TopBusiness – Kinerja PT Bank Permata Tbk hingga kuartal III 2019 tumbuh signifikan. Laba bersih perseroan naik 121% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp1,1 triliun.
Sementara itu, laba operasional sebelum penyisihan penurunan nilai aset tumbuh sebesar 15% yoy menjadi Rp2,1 triliun.
Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakusumah mengatakan, pertumbuhan kinierja ini dikontribusi dari kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 3,0% yoy dan pendapatan operasional selain bunga sebesar 22% yoy.
“Laba yang diperoleh perusahaan pada kuartal ketiga, memperkuat komitmen untuk mempertahankan kinerja laba yang solid dan terus menjaga kualitas aset yang sehat. Kami juga menerapkan disiplin pengelolaan biaya operasional sehingga dapat dijaga pada level yang konstan ditengah berbagai investasi yang dilakukan bank dan tekanan inflasi,” kata Ridha dalam keterangan persnya, Rabu (30/10/2019).
Keseluruhan biaya operasional terkontrol dengan baik, sejalan dengan rasio BOPO di September 2019 menjadi 87% dari 96% pada September 2018. Hal ini merupakan hasil dari penurunan biaya pencadangan kerugian kredit dan efisiensi biaya operasional ditengah tekanan inflasi.
Peningkatan rentabilitas bank juga seiring dengan membaiknya kualitas aset. Kualitas aset bank yang lebih sehat membawa penurunan biaya cadangan kredit sebesar 50% menjadi Rp741 miliar di akhir September 2019.
Seperti diketahui sebelumnya laba emiten berkode BNLI ini tergerus oleh kredit bermasalah. Per kuartal III/2019 bank melaporkan rasio nonperforming loan (NPL) kotor dan NPL net per menjadi 3,3% dan 1,2% dari sebelumnya 4,8% dan 1,7% pada September 2018.
Selain itu rasio NPL coverage tetap terjaga baik di level 164%, walaupun relatif turun dari 189% pada periode yang sama tahun lalu dan 176% pada Desember 2018.
Sementara itu, dari segi fungsi intermediasi, Bank Permata mencatatkan kredit sebesar Rp107,6 triliun pada September 2019. Realisasi itu tumbuh moderat atau 1,0% yoy, yang dikontribusikan dari retail banking dan wholesale banking.
Pada penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Permata juga mencatat pertumbuhan 2,0% yoy. Giro dan tabungan masing-masing naik 11,0% yoy dan 6,0% yoy, sedangkan deposito turun 4,0% yoy. (nrd)