TopBusiness
  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR
No Result
View All Result
  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR
No Result
View All Result
TopBusiness
No Result
View All Result

Bulog terus Berinovasi Stabilkan Harga Pangan

Agus Haryanto
5 November 2019 | 09:42
rubrik: BUMN
Bulog terus Berinovasi Stabilkan Harga Pangan

sumber: finance.detik.com

Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, TopBusiness – Perum Bulog terus melakukan inovasi guna menjalankan amanah untuk menstabilkan harga pangan negeri.  Berbagai  inovasi  sudah  berhasil  diciptakan Budi Waseso selama 1,5 tahun kepemimpinannya sebagai Direktur Utama Perum Bulog.

Salah satu inovasi yang diciptakan Bulog adalah dengan merilis beras fortifikasi yaitu beras sehat yang telah diperkaya dengan vitamin dan mineral yang terdiri dari vitamin A, vitamin B1, vitamin B3, vitamin B6, vitamin B9 (Asam Folat), vitamin B12, Zat Besi (Iron), dan Zink.  Beras fortifikasi merupakan wujud nyata BULOG dalam intervensi gizi sensitif untuk  percepatan  pencegahan  stunting.

elaksanaan penyediaan  beras  berfortifikasi  ini bekerjasama dengan salah satu perusahaan penyedia kernel fortifikan.  Di  satu  sisi,  Peraturan  Presiden nomor  48  tahun  2016  tentang  Penugasan  Pemerintah kepada Perum Bulog dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional mengamanahkan agar Bulog  menjaga  Cadangan  Beras  Pemerintah  (CBP)  dan  menyalurkan  beras  kepada masyarakat berpendapatan rendah.

Atas penugasan tersebut, penyediaan dan penyaluran beras  fortifikasi  kepada  masyarakat berpendapatan rendah diharapkan dapat semakin berdaya ungkit untuk percepatan perbaikan gizi masyarakat mengingat beras merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia  sehingga vitamin dan mineral yang ditambahkan juga lebih bisa dipastikan terasup.

Dirut  Perum Bulog, Budi  Waseso (Buwas)  mengatakan, beras  tersebut  nantinya  bisa disalurkan  juga  untuk  masyarakat  miskin  yang  mendapat  Bantuan  Pangan  Non  Tunai (BPNT).  “Beras  terfortifikasi  ini  nanti  bisa  kita  salurkan  untuk  masyarakat  penerima BPNT.   Dengan  demikian  kita  ingin  tidak  ada  yang  bisa  mencederai  BULOG  dengan mengatakan beras kita jelek dan berkutu,” kata Buwas, di acara Ngopi BUMN di Synergy Lounge Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jum’at (1/11).

Inovasi selanjutnya yaitu Bulog merambah  bisnis digital (e-commerce)  untuk mendukung penjualan  bahan  pokoknya  hingga  ke  tangan  konsumen.  Pada  momen  HUT  RI kemarin Bulog telah melakukan soft launching aplikasi transaksi dengan nama PANGANANDOTCOM.  Budi Waseso menyatakan penjualan digital memudahkan masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan bahan  pokok,  tanpa  harus  pergi  ke pasar.

BACA JUGA:   PLN Bangun GHP Pertama di Indonesia

“Masyarakat tinggal pesan secara online dan pengiriman dilakukan langsung ke rumah pembeli,” kata Budi Waseso. Selain  itu,  pemasaran  bahan  pokok  melalui  platform  online  juga  dinilai  Buwas  memiliki kelebihan lain, yakni dapat memotong rantai pasok distribusi sehingga bisa mengurangi kesempatan tengkulak dalam memainkan harga pasar dan menekan jumlah mafia pangan yang ingin mendapatkan keuntungan.

Selanjutnya untuk inovasi varian produk beras, Dirut Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya bakal meluncurkan 50 produk beras yang akan disalurkan secara komersil ke masyarakat. “Minimal ada 50 produk komersial beras Bulog yang kita luncurkan. Kita pasarkan ke ritel-ritel,” ujarnya.

Penjualan  beras  secara  komersil  dengan  berbagai  varian  produk  ini,  menurut  Buwas, salah satunya  karena  kualitas  produk beras  Bulog  mengalami  peningkatan  kualitas. “Sebagian beras Bulog juga sudah disalurkan secara komersil. Kita sudah memasarkan ke ritel-ritel tapi dengan sistem online,” ucapnya.

Dengan  inovasi-inovasi  yang  sudah  dilakukan  tersebut,  Bulog  diharapkan  mampu menyediakan pangan pokok berkualitas dengan harga terjangkau untuk seluruh masyarakat Indonesia  sehingga dapat melaksanakan tugas yang diemban  yaitu  untuk  menstabilkan harga pangan pokok.

 

Albarsyah

Previous Post

BSN Susun RSNI Manajemen Risiko Sektor Publik

Next Post

Pemerintah Perluas Akses Pasar Ekspor

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Email

TopBusiness - Inspire Great Business Performance | All Rights Reserved

  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR