Jakarta, TopBusiness—Direktur Metropolitan Land (Metland), Wahyu Sulistio, mengatakan bahwa saat ini sektor properti membutuhkan insentif lanjutan dari pemerintah Indonesia. Dengan demikian, sektor properti bisa lebih tumbuh.
“Setelah sektor infrastruktur didorong pesat, giliran sektor properti yang perlu dorongan lebih lanjut. Hal ini penting karena sektor properti terkait dengan banyak sektor turunan sehingga efek berantainya besar,” kata Wahyu di Jakarta (6/11/2019), di sela pembukaan Festival Properti Indonesia 2019.
Wahyu mengatakan, penurunan tingkat bunga KPR (kredit pemilikan rumah) atau juga KPA (kredit pemilikan apartemen) merupakan salah satu insentif yang perlu untuk sektor properti. Dalam hal ini, ada kecenderungan bahwa perbankan lama menurunkan tingkat bunga KPR/KPA. Sementara, tingkat BI Rate sudah turun menjadi 5%.
“Stimulus lain, misalnya berlakunya kenaikan batas penghasilan tidak kena pajak,” papar dia.
Insentif seperti itu sangat perlu diberikan kepada masyarakat segmen menengah di Indonesia, yang berniat membeli properti hunian. Sebab, bagi segmen tersebut, membeli rumah merupakan sebuah kebutuhan, mereka tidak menjadikan properti tersebut sebagai alat investasi.
Saat ini, isu politik-keamanan (polkam) di Indonesia bisa dikatakan dampaknya ke sektor properti sudah mereda. Yang lebih perlu dicermati kalangan properti atau juga pemerintahan, adalah dampak perekonomian dunia.
“Kalau ekonomi dunia bergejolak terus, kan banyak investasi yang tertunda. Dan hal ini tentu berdampak ke sektor properti,” kata Wahyu.
(Adhito)