Jakarta, businessnews.id — Kini merupakan waktu meletakkan dana investasi di surat utang, baik SUN (Surat Utang Negara) maupun surat utang korporasi. Sebab, imbal hasil surat utang akan naik.
“Hal itu sebagai langkah untuk menanggapi kemungkinan naiknya suku bunga acuan BI Rate dan kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat,” kata Intermediary Business Schroder, Liza Lavina, di Jakata (15/10/2014).
“Ini saatnya melakukan investasi di surat utang,” dia menegaskan.
Ia menilai, imbal hasil surat utang akan meningkat seiring dengan adanya kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) subsidi yang telah sering diucapkan oleh presiden terpilih 2014-2019, Joko Widodo (Jokowi).
“Jika kenaikan BBM Rp 3.000 per liter, akan mengungkit angka inflasi 3-4 persen,” dia menambahkan.
Naiknya angka inflasi bisa memicu Bank Indonesia (BI) menaikkan BI Rate dari dari 7,5 persen menjadi 7,75 persen.
“Saat ini, pihak BI terlihat hanya menunggu waktu kenaikan BBM dalam mengantisipasi inflasi akibat hal itu.”
Sementara itu, faktor rencana kenaikan acuan suku bunga Bank Sentral AS sebesar 100 basis poin juga akan mendongkrak imbal hasil surat utang.
“Jadi, investasi di surat utang mendapat kupon yang naik, dan bisa melakukan reinvestasi terhadap utang yang telah jatuh tempo,” terang dia.
Penulis/Peliput: Abdul Aziz
Editor: Achmad Adhito