Jakarta, TopBusiness – Indonesia harus melakukan investasi besar-besaran di bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai skenario upaya menyiapkan generasi unggul untuk Indonesia Maju.
Generasi unggul yang diharapkan adalah berkarakter sesuai ideologi bangsa yang menjadi pandangan hidupnya, suatu generasi yang mampu mengkristalisasi nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya bangsa untuk dijadikan sumber etika dalam berbangsa dan bernegara.
Hal itu disampaikan Kabidren Pusdiklat Bela Negara Kementerian Pertahanan RI Kolonel Sus Drs Dendi Tuwidanterse SH, Msi, pada acara Focus Group Action (FGA) tentang ‘Membangun SDM Unggul Menuju Indonesia Maju’ yang diadakan oleh Lembaga Kajian NawaCita di Jakarta, Rabu pekan ini.
Menurut Dendi, Generasi Unggul Indonesia Maju sesungguhnya adalah generasi penerus bangsa yang pada periode tersebut sangat produktif, sangat berharga, insan yang cerdas. Generasi unggul ini juga menjadi insan yang kompetitif dan berkualitas, menjadi insan generasi milenial estafet kepemimpinan yang berkarakter, serta menentukan kualitas moral dan arah dari setiap generasi muda dalam mengambil keputusan dan tingkah laku.
Dendi menambahkan, potensi sumberdaya manusia berupa populasi usia produktif yang jumlahnya luar biasa. Jika kesempatan emas yang baru pertama kalinya terjadi sejak Indonesia merdeka tersebut dapat kita kelola dan dimanfaatkan dengan baik, akan menjadi bonus demografi (demographic dividend) yang sangat berharga.
“Sebaliknya, bukan mustahil kesempatan emas tersebut berubah menjadi bencana demografi (demography disaster) manakala kita tidak dapat menggarap dan mengelola dengan baik. Di sinilah peran strategis pengembangan bidang pendidikan untuk mewujudkan hal tersebut,” ujar Dendi dalam makalahnya yang diterima redaksi, Jumat (24/1/2020).
Dendi menilai, secara praksis generasi milenial dalam kehidupan sehari-hari belum mencerminkan gaya hidup ideologi bangsanya. “Bagaimana mungkin kita bisa bersikap dan berperilaku untuk mencintai tanah air, apabila kita tidak memiliki karakter untuk hidup bersih, berhemat, bekerja keras, selalu optimis bergotong royong serta berfikir dan bertindak positif,” kata dia.
Sebagai bangsa yang majemuk, menurut Dendi, setiap warga negara Indonesia sudah seharusnya memiliki nilai-nilai saling mengasihi, menghormati, sopan santun, tidak egois dan disiplin yang terpatri dalam diri masing-masing. Selain itu sikap dan perilaku yang toleransi, selalu menaati peraturan perundang-undangan serta selalu mendahulukan kepentingan bangsa.
“Dengan demikian bagaimana generasi bangsa ini diberikan pembelajaran menjadi SDM unggul berakarakter melalui pendidikan dan pelatihan yang didalamnya menginternalisasikan nilai-nilai karakter Pancasila,” ujar dia.