Jakarta,TopBusiness—Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan RI, Indrasari Wisnu Wardahana, menjelaskan beberapa penyebab kekurangan pasokan gula kristal putih belakangan ini. Satu di antara itu, karena tersendatnya realisasi impor oleh pabrik gula berbasis tebu rakyat yang mendapat izin impor.
“Ada pandemi Covid-19 di beberapa negara asal impor seperti India, Thailand, dan Australia,” kata Wisnu dalam keterangan tertulis yang dipublikasikan pada awal minggu ini.
“Negara-negara tersebut menerapkan lockdown dalam menekan penyebaran corona, sehingga mengakibatkan terhambatnya logistik dan transportasi kapal pengangkut,” kata dia.
Selain itu, ada pengalihan negara asal impor ke negara lain yang dilakukan oleh importir. Itu seperti ke Brazil danb eberapa negara di Afrika. ”Kosekuensinya, waktu tempuh untuk importasi lebih lama,” jelas Wisnu.
Kondisi tersebut telah menyebabkan terjadinya pergeseran pemasukan impor gula kristal mentah sebagai bahan baku gula kristal putih yang semula diperkirakan pada Maret dan April 2020. Kenyataannya, kegiatan importasi baru mulai masuk secara bertahap pada April sampai dengan Juni 2020.
“Hal ini memberikan dampak langsung terhadap pemenuhan gula kristal putih sehingga mengurangi pasokan kepada masyarakat pada bulan-bulan tersebut,” terangnya.
Foto: Istimewa