Jakarta, TopBusiness – Menanggapi sentimen penyebaran virus corona atau Covid-19 yang saat ini tengah merebak, Direktur PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC), Hendra Susanto William menyatakan telah melakukan beberapa langkah antisipasi. Perseroan telah melakukan langkah preventif sejak bulan Januari 2020 lalu.
Salah satu langkah yang telah perseroan lakukan adalah menghentikan semua lalu lintas pekerja yang masuk dari China sejak Januari untuk kembali bekerja di lokasi, mengingat risiko yang mungkin mereka timbulkan pada pekerja lain.
“Selain itu, kami juga membangun ruang isolasi di klinik medis di lokasi penambangan dan pelabuhan serta membeli vitamin, persediaan, dan obat-obatan untuk memenuhi ketersediaan bagi karyawan dan keluarga mereka di lokasi penambangan,” beber dia dalam keterangan resminya, Selasa (2/6/2020).
Hendra menambahkan, saat ini ZINC sedang fokus pada bisnis inti, sambil menunggu pandemi stabil sebelum memulai beberapa proyek yang sedang berjalan. Adapun proyek ZINC yang sedang berjalan saat ini di antaranya proyek smelter pemurnian timbal dan pemurnian seng ZINC. Smelter pemurnian timbal milik Perseroan saat ini akan masuk ke tahap commisioning.
“Jika smelter timbal kami sudah melewati tahap commisioning, kemudian tahap berikutnya adalah uji coba produksi secara komersial. Rencananya, smelter pemurnian timbal ZINC memiliki kapasitas sebesar 20.000 ton bullion per tahun. Ketika beroperasi nanti, smelter ini akan menjadi smelter pemurnian timbal pertama di Indonesia,” terang Hendra.
Ditambahkannya, terkait dengan kinerja perusahaan selama kuartal I-2020 ini, sentimen COVID-19 membuat harga globalkomoditas seng (Zn), timbal (Pb), dan perak (Ag) turun. Namun penurunan ini diprediksi perseroan tidak terlalu berpengaruh karena ZINC sudah mengamankan kontrak penjualan hingga bulan Juni 2020 sekitar 35.000 ton logam.
“Dari kontrak penjualan tersebut, sebanyak 24.000 ton merupakan penjualan konsentrat seng dan sekitar 10.500 ton timbal dan perak,” tutup dia.
Foto: Istimewa