Jakarta, TopBusiness – Bank Syariah Patriot atau PT BPRS Patriot Bekasi mengaku bahwa kinerja keuangan sepanjang tahun lalu merupakan hasil jerih payah dan kerja pihak internal perseroan, dan dukungan pemegang saham.
“Dari sisi laporan keuangan kami Alhamdulillah. Tutup buku di tahun 2019 cukup bagus. Karena bagaimana pun ini adalah hasil kerja bareng-bareng, yang tentunya tak sendirian, baik dari pemegang saham pengendali, Pemkot Bekasi dan pemegang saham lainnya dan seluruh karyawan yang ada saling bersinergi dalam memberikan yang terbaik untuk BPRS Patriot Bekasi ini,” kata Direktur Utama BPRS Patriot, Moh. Asmawi, saat sesi presentasi dalam event TOP BUMD Awards 2020, yang berlangsung secara virtual, di Jakarta, hari ini.
Laporan keuangan tahun buku 2019 lalu yang telah diaudit, memperlihatkan kinerja cukup baik. Tercatat, aset mengalami peningkatan menjadi Rp 257 miliar, atau naik 33,93 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 192 miliar. Selanjutnya, penghimpunan dana juga terangkat sebanyak 34,72 persen, dari sebelumnya Rp 105 miliar (2018) menjadi Rp 142 miliar (2019).
Peningkatan laju kinerja keuangan tersebut, sekaligus sejalan dengan visi perseroan yakni BPRS Patriot menjadi BPRS yang sehat, Menguntungkan dan besar. “Artinya begini, ketika tadi saya mengutarakan visinya adalah bagaimana menjadi sehat, ini terbukti dengan para penabung dan deposan itu percaya di kami. Sehingga, di tahun 2019 ini bisa tumbuh di angka 34 persen dari Rp 105 miliar menjadi Rp 142 miliar. Ini signifikan. Kami bersyukurlah atas kepercayaan masyarakat tersebut,” paparnya.
Atas raihan kinerja keuangan yang cukup baik tersebut, tak menyebabkan manajemen melupakan prinsip kehati-hatian bank. Sebab, kondisi pandemi Covid-19 seperti saat sekarang ini harus diwaspadai ke depannya dengan tetap menjaga selalu likuiditas dan rasio-rasio keuangan lainnya.
“Tapi ini bisa menjadi sebuah ancaman bagi kami. Ketika 2019 tumbuh menjadi 34 persen, dilemanya di tahun 2020. Karena begini dengan banyaknya para deposan atau para penabung di kami dengan pertumbuhan tadi, maka 2020 dengan kondisi yang seperti ini. Caranya adalah satu kami hanya bisa melakukan menjaga likuiditas. Karena bahaya, ketika pertumbuhannya begitu signifikan kami tak menjaga likuditas. Tiba-tiba para deposan tarik, itu likuiditas kami kecil, misalnya. Nah itu bisa rush langsung. Itu yang kami khawatirkan. Maka betul-betul kami jaga,” ungkapnya.
Hingga akhir tahun fiskal kemarin, perseroan juga berhasil mencetak laba. “Alhamdulillah, laba kami tumbuh 10 persen dari Rp 4,7 miliar menjadi Rp 5,1 miliar. Yang ini berimbas terhadap PAD yang diberikan (dividen),” katanya.
Perseroan telah membagikan dividen dan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dividen 2017 sebesar Rp 1,5 miliar, 2018 (Rp 2,3 miliar) dan 2019 (Rp 2,8 miliar). Adapun pemegang saham perseroan, yaitu, modal disetor Pemkot Bekasi sebesar Rp 34,550 miliar, kemudian Kopsyah Patriot (Rp 300 juta) dan Kopkar Kopsyah BPRS Patriot (Rp 150 juta).
Dari sisi rasio-rasio keuangan, seperti CAR terjaga dengan angka 23,24 persen, ROA (4,79 persen) dan ROE (35,22 persen). Demikian juga dengan NPF masih di level aman yakni 2,2 persen.