Jakarta, TopBusiness—Di saat industri properti turut terdampak oleh Covid-19, pelakunya tidak bisa terus-menerus bersikap wait and see. Tetapi, harus bergerak untuk menciptakan pasar.
“Marketing dalam krisis, itu artinya kita jangan terpojok terus. Tetapi, krisis [akibat Covid-19], mesti dilawan. Jadi, marketing properti harus bergerak,” kata Direktur AKR Land, Alvin Andronicus, di Jakarta kemarin sore, dalam suatu diskusi melalui konferensi video.
Alvin mengatakan bahwa merespons krisis tersebut, yang diperlukan adalah suatu perubahan sikap. Ada sejumlah terobosan yang bisa muncul dari hal tersebut, yang pada intinya untuk menciptakan pasar.
“Antara lain, dengan memanfaatkan jaringan para broker properti di asosiasi. Seperti AREBI (Asosiasi Real Estate Broker Indonesia). Jadi, berhubungan dengan satu wadah, pengembang bisa terkoneksi ke banyak wilayah pemasaran,” papar dia.
Instrumen TI (teknologi informasi) pun memudahkan pergerakan saat Covid-19. Dalam hal ini, rapat tidak perlu dengan bepergian ke banyak kota. “Ini sudah bulan Juli. Apakah dalam sisa enam bulan, kita bisa masuk ke pasar? Tidak bisa terus menunggu, tetapi harus masuk ke pasar,” kata dia.
Strategi pemasaran tertentu, kata Alvin, sudah tentu diperlukan untuk masuk ke pasar di saat terjadinya dampak Covid-19.
Dalam seminar yang sama, praktisi perbankan dari Bank BTN, Romeo Daniel Makenru Van Enst, menjelaskan bahwa pihaknya telah punya sistem dan solusi untuk pasar properti, di saat terjadinya dampak Covid-19. “Sebenarnya, solusi ini sudah ada sejak sebelum terjadinya Covid-19. Dan menemui momentum yang bagus, saat ada dampak Covid-19,” kata dia.
Romeo menjelaskan, bahwa pihaknya menyediakan sebuah situs internet yang memudahkan pengembang dan konsumen dalam proses transaksi hunian. Di situs itu, konsumen bisa melihat unit contoh hunian dan lain-lain melalui internet. Maka, konsumen seolah-olah berada di lokasi proyek perumahan tersebut.
Kemudian, proses permohonan KPR pun bisa melalui situs tersebut. “Pengembang pun bisa memantau tingkat kemajuan pemprosesan KPR tersebut,” kata Romeo.
Lewat kerja sama dengan pengembang, BTN pun menawarkan program promosi tertentu dengan situs tersebut. “Contohnya, untuk properti dari AKR Land, ada suku bunga fixed sebesar 4,99% untuk setahun. Juga, selama dua tahun, konsumen tidak perlu membayar cicilan utang pokok,” Romeo menambahkan.
Adapun CEO AKR Land, Thomas Goh, menyetujui bahwa dalam masa belum berlalunya dampak Covid-19, TI menjadi instrumen yang sangat memudahkan pihak konsumen, pengembang, perbankan, dan lain-lain. “Video presentasi, misalnya, memudahkan konsumen untuk melihat hunian yang diinginkan tanpa harus datang ke lokasi. Area proyek, juga bisa dilihat dari internet,” kata Thomas.
Kemudahan lain pun muncul dari transaksi digital. “Kalau konsumen tertarik, bisa membayar booking fee secara online, bukan?” ucapThomas.
Foto: Rendy MR/TopBusiness