Jakarta, TopBusiness – Masuk di semester II/2020, PT Hutama Karya (Persero) (HK) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) mencatat tren peningkatan volume lalu lintas kendaraan yang terjadi di seluruh ruas tol yang dikelolanya pada bulan juni lalu. Hal ini menyusul diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi khusus di DKI Jakarta, serta periode Adaptasi Kebiasaan Baru di seluruh Indonesia.
Dengan demikian, selama semester I/2020, HK mencatat sebanyak total 33.580.327 kendaraan yang telah melintas di ruas tol yang dikelolanya. Angka ini merupakan akumulasi jumlah kendaraan yang masuk dan keluar dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Medan – Binjai (Mebi) Seksi 2 & 3, Palembang – Indralaya (Palindra), Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (Terpeka), Bakauheni – Terbanggi Besar (Bakter) maupun Jalan tol Jakarta Outer Ring Roard Seksi S (JORR-S) dan Tol Akses Tanjung Priok (ATP).
Executive Vice President Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol HK, J. Aries Dewantoro, mengatakan bahwa meski terjadi tren peningkatan volume lalu lintas kendaraan sejak bulan lalu, namun lalu lintas harian rata-rata (LHR) seluruh ruas tol yang dikelola HK sepanjang bulan Juni 2020 masih turun sekitar 31,46% dibandingkan rata-rata kondisi normal pada Februari 2020. “Jika dibandingkan dengan kondisi normal memang masih mengalami penurunan, namun setelah adanya fase Adaptasi Kebiasaan Baru di bulan Juni ini, LHR di seluruh ruas tol yang kami kelola adalah sebesar 174,679 kendaraan, atau kembali mengalami kenaikan hingga 48,32% dibandingkan dengan periode bulan Mei 2020 pada saat masih diberlakukannya PSBB yang hanya 117.772 kendaraan,” ujar Aries dalam keterangan resmi yang diterima redaksi Top Business.
Lebih lanjut Aries mengatakan bahwa hingga Kamis (9/7) pekan kemarin, total LHR kendaraan yang melintas di jalan tol yang dikelola oleh HK masih terus meningkat, dimana HK mencatat total LHR sebesar 225.396 kendaraan, meningkat 52.185 kendaraan dibandingkan dengan tanggal yang sama di bulan sebelumnya, (9/6) yang LHR nya adalah 173.211 kendaraan.
“Ruas tol yang memiliki LHR tertinggi pada bulan Juni lalu yaitu Tol JORR-S sebanyak 105.058. Sementara untuk ruas tol lainnya masih dalam kondisi normal meski sempat mengalami penurunan pada masa penerapan PSBB berlangsung. Kondisi ini tak lepas karena pandemi Covid-19.” pungkas Aries, EVP Divisi OPJT HK.
Optimis
Memasuki periode semester II/2020, perseroan terus terapkan berbagai strategi baik dari sisi operasional bisnis jalan tol maupun pelayanan. HK menargetkan untuk terus menekan angka kecelakaan di ruas-ruas tol yang dikelola dengan melakukan berbagai antisipasi, seperti aksi simpatik pembagian kopi gratis pada malam hari, pemasangan warning light, rumble strip dan rumble dot hingga himbauan keselamatan di gardu tol menggunakan pengeras suarauntuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan akibat pengendara yang mengantuk.
“Dari sisi pelayan kami terus melakukan optimasi pada implementasi pelayanan optimal sesuai standar pelayanan minimun. Berdasarkan hasil survey kepuasan pelanggan tahun 2019 oleh PT Sucofindo (Persero), Customer Satisfaction Index dari pengguna jalan tol yang dimiliki Hutama Karya mencapai 89,6% dari yang sebelumnya pada tahun 2018 hanya mencapai 85,4%, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi petugas tol dengan mewajibkan menggunakan APD lengkap (masker, faceshield, sarung tangan, manset lengan panjang),” terang Aries.
Ia menyampaikan bahwa selain penerapan protokol kesehatan, HK juga melakukan berbagai tindakan antisipasi penumpukan antrian di gerbang tol. “Di ruas Akses Tanjung Priok (ATP) kami aktifkan kembali Mobile Reader (MR), namun mewajibkan petugas tolnya memakai tas pinggang yang berisi Roll Paper Mobile Reader dan disinfektan untuk menyemprot kartu,” tutup Aries.
Sementara itu, di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni – Terbanggi Besar (Bakter) juga telah dipasang alat Weight In Motion (WIM) atau alat timbang kendaraan guna mendukungkebijakan Over Dimension dan Over Load (ODOL). Dari sisi operasional jalan tol, di semester II ini, HK juga akan mengoperasikan dua ruas tol baru di JTTS yaitu ruas Pekanbaru – Dumai (Permai) sepanjang 131 kilometer dan Banda Aceh – Sigli (Sibanceh) Seksi 4 sepanjang 13,5 kilometer.
HK juga terus mengingatkan bahwa kecelakaan tunggal yang terjadi dan menyebabkan kerusakan aset jalan tol dapat dikenakan sanksi, yaitu mengganti kerugian Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sebesar nilai kerusakan yang ditimbulkan atas kerusakan sesuai dengan PP RI No. 15 Tahun 2005 Pasal 86 mengenai jalan tol.
Perseroan menghimbau kepada seluruh pengguna jalan agar dapat mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol, serta memastikan kecukupan saldo UE sebelum melintas di jalan tol. Apabila pengguna jalan lupa untuk mengisi saldo UE dapat menggunakan aplikasi HKToll Apps yang dimiliki oleh Hutama Karya dimana didalamnya terdapat fitur Cek Saldo UE dan juga dapat melakukan Top up saldo UE.
Selain itu, agar tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, selalu berhati-hati dan tetap menjaga kecepatan berkendara maksimum di rata-rata 60 – 80 km/jam, mengecek kondisi kendaraan sebelum berkendara di jalan tol dan berkendara dalam kondisi prima.