Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di Bursa Efek Indonesia diproyeksikan mengalami penguatan. Pasalnya, indeks komposit Jakarta ini mengikuti langka gerak bursa saham global.
“Kami memprediksi IHSG berpeluang menguat mengikuti pergerakan bursa global serta menanti data ekonomi. Salah satunya adalah neraca perdagangan yang akan dirilis hari ini, dimana pada bulan sebelumnya, Indonesia mencetak neraca perdagangan yang surplus USD 2,09 miliar. Pagi ini, Nikkei dibuka menguat 1,31% dan Kospi naik 1,39%,” demikian tersurat dalam riset harian samuel sekuritas Indonesia, di Jakarta, Rabu.
Sekedar mengingatkan bahwa bursa saham Amerika pada perdagangan semalam ditutup naik. Dow 2,13%, S&P500 1,34% dan Nasdaq 0,94%. Bursa saham menguat setelah mendapat beberapa sentimen positif. Pertama, kasus baru Covid-19 di Florida tercatat lebih rendah dari rata-rata 7 hari terakhir, yang menimbulkan indikasi kurva orang yang terpapar wabah ini sudah mereda.
Yang kedua datang dari Perusahaan Biotech Modena, yang melaporkan perkembangan vaksin virus Coronanya. Dalam perkembangan terakhir, Modena mengklaim vaksin buatan mereka mampu menghasilkan imunitas yang kuat terhadap semua partisipan yang berjumlah 45 orang. Ke-45 orang tersebut menghasilkan antibodi penawar. Setiap pasien dalam uji klinis tersebut diberi dosis 25, 100, atau 250 mikrogram, dan mendapat 2 kali dosis. Dan vaksin tersebut diklaim tidak memberikan efek samping.
Namun sentimen negatif datang dari situasi politik antara AS dan China yang kembali memanas. Presiden Trump menandatangani undang-undang yang memberikan sanksi kepada China yang dianggap mengganggu otonomi Hongkong. Selain itu juga menyatakan Hong Kong akan diberlakukan sama seperti China daratan dengan memberikan tarif impor sama seperti di China.