Jakarta, TopBusiness – PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) serta paparan publik, di kantornya di kawasan pabrik perseroan, di Jl. Raya Narogong-Bekasi Km 19.5 Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
Dalam RUPST dan RUPSLB tersebut dihadiri oleh pemegang saham BUKAKA dan memenuhi kuorum sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Dan menyetujui beberapa keputusan, antara lain, Laporan Direksi, Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Independen
Juga pemegang saham menyetujui rencana penggunaan laba perseroan dari tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 untuk dipergunakan melakukan pengembangan perseroan, investasi dan modal kerja sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Dengan demikian perseroan tak membagikan dividen ke pemegang sahamnya dalam RUPST tahun ini.
Direktur Utama BUKAKA, Irsal Kamarudin menyatakan, sepanjang tahun 2019 lalu, perseroan tidak menemukan kendala yang secara signifikan dapat memengaruhi kinerja perseroan. “Sehingga seluruh target bisnis yang telah dicanangkan di awal tahun berhasil terlaksana, sehingga perseroan menghasilkan kinerja yang cukup memuaskan untuk tahun buku 2019,” tutur dia usai RUPS, ditulis Kamis (23/7/2020).
Kata dia, beberapa proyek pekerjaan berhasil didapatkan oleh perseroan melalui berbagai unit usaha yang dimiliki. Antara lain, pembangunan konstruksi warehouse (Steel Structure for PT Daiwa Manunggal Logistic Center Project) di Bekasi, Jaw Barat. Juga pekerjaan desain, suplai dan pemasangan transmisi Balaraja-Kembangan Lot 1: Transmisi 500 Kv Balaraja–Cikupa dan Cikupa–Kembangan.
Juga pengadaan jembatan gantung pejalan kaki 120 meter di berbagai wilayah Indonesia dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Pengadaan Garbarata di berbagai bandara udara lokal maupun internasional.
Untuk diketahui, sepanjang tahun lalu, BUKK mencatatkan pendapatan sebesar Rp6,04 triliun. Pendapatan ini berasal dari kontrak konstruksi dan non konstruksi yang bertumbuh 29,05% dari pendapatan tahun 2018 sebesar Rp4,68 triliun. Dengan meningkatnya pendapatan, beban kontrak dan konstruksi dan non konstruksi juga meningkat jadi Rp5,23 triliun atau naik 35,14% dari beban tahun 2018 di Rp3,87 triliun.
Sehingga, laba kotor yang diperoleh BUKK selama tahun 2019 tercatat Rp808,24 miliar atau turun tipis 0,84% dari tahun 2018 di angka Rp813,05 miliar. Dengan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk BUKK sebesar Rp491,95 miliar atau menyusut 12,37% dari tahun 2018 sebesar Rp561,43 miliar.
Sementara pada acara RUPSLB, pemegang saham menyetujui agenda RUPSLB yaitu, melakukan tindakan-tindakan yang dianggap baik dan perlu dalam rangka pemulihan dan percepatan perbaikan kondisi keuangan Perseroan akibat Pandemi Covid-19.
“Termasuk tidak terbatas kepada menjaminkan sebagian besar asset perseroan dalam rangka memperoleh pinjaman, meningkatkan pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya dan restrukturisasi pinjaman bank, baik dalam bentuk jangka waktu maupun jumlah pinjaman,” tutur dia.
Manajemen BUKK berkomitmen untuk melakukan pembenahan dan perbaikan secara berkesinambungan guna menciptakan organisasi yang efektif, efisien, berdaya saing tinggi serta menjunjung tinggi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG). “Sehingga mampu melanjutkan inovasi maupun ekspansi ke sektor-sektor yang menjanjikan dan memberikan keuntungan bagi peningkatan nilai perusahaan di masa datang,” pungkasnya.
Foto: Istimewa