Jakarta, TopBusiness – Kendati terdampak dari adanya pandemic covid-19 ini, namun penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk masih terus bertumbuh. Terutama untuk jenis KPR subsidi.
Dari total penyaluran kredit hingga akhir Juni 2020 yang mencapai Rp251,83 triliun, mayoritas disokong oleh laju KPR subsidi yang mengantongi porsi sebanyak 45,11%. Total kredit di semester I-2020 ini tercatat naik tipis sebesar 0,32% secara tahunan dari Rp251,04 triliun menjadi Rp251,83 triliun.
“KPR subsidi Bank BTN ini terekam menjadi penyumbang pertumbuhan kredit BBTN secara keseluruhan. KPR Subsidi yang menempati porsi sebesar 45,11% dari total portofolio kredit di Bank BTN tersebut,” tandas Direktur Utama Bank BTN, Pahala Mansyuri dalam paparan kinerja secara virtual, di Jakarta, Senin (3/8/2020).
Laju KPR subsidi ini hingga akhir paruh pertama tercatat sebesar Rp113,61 triliun atau tumbuh positif di level 5,84% secara year on year (yoy). Sementara per semester I-2019 lalu, KPR subsidi Bank BTN hanya tercatat di angka Rp107,34 triliun.
Sementara itu, untuk segmen kredit perumahan secara umum, kata dia, Bank BTN juga telah menyalurkan KPR non-subsidi, kredit perumahan lainnya, dan kredit konstruksi masing-masing sebesar Rp79,87 triliun, Rp7,56 triliun, dan Rp27,87 triliun per semester I-2020 itu.
“Dengan penyaluran tersebut, total KPR di Bank BTN tumbuh sebesar 2,47% yoy dari Rp188,82 triliun menjadi Rp193,49 triliun per 30 Juni 2020. Kemudian, di segmen kredit non perumahan, perseroan menyalurkan kredit senilai Rp22,91 triliun per akhir Juni 2020,” terang dia.
Kendati menyalurkan kredit dalam jumlah besar, emiten BUMN dengan kode BBTN ini tetap menjaga kualitas kredit yang disalurkan. Per Juni 2020, BBTN mencatatkan penurunan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) net dari 2,42% per Juni 2019 menjadi 2,40% pada Juni 2020. Dengan NPL gross di level 4,71% atau naik secara yoy dari sebelumnya 3,32%. Namun tetap lebih baik jika dibandingkan dengan kurtal I-2020 yang di angka 4,59%.
Untuk menggenjot KPR ini, kata dia, perseroan mengandalkan ekosistem KPR digital yang menyasar generasi milenial. Di mana pengajuan KPR bisa dilakukan secara online melalui aplikasi BTN Properti Mobile dan situs www.btnproperti.co.id.
Dan selama enam bulan di tahun ini, total visitor dari KPR digital ini sudah mencapai 2 juta orang. “Jadi sangat banyak sekali sebetulnya nasabah kita”Ini yang ke depannya akan kami kembangkan, sambil juga kami mengembangkan preposisi tabungan,” tutur dia.
Kata Pahala, target Bank BTN memang meningkatkan jumlah nasabah milenial yang semakin banyak membutuhkan penyaluran KPR. Di sisi lain, menargetkan pula untuk semakin banyak nasabah milenial menabung di BTN.
“Target kami memang kalangan milenial. Karena sebagian besar orang yang ingin memiliki rumah tentunya milenial, yang berusia 25-35 tahun. Ini juga supaya mengembalikan lagi titahnya BTN sebagai bank tabungan khususnya kepada keluarga muda di Indonesia. Makanya kita berharap momentum ini terus berlanjut dan di kuartal III dan IV akan lebih baik lagi,” Pahala mengakhiri.
Foto: Rendy MR (TopBusiness)