Jakarta, TopBusiness – PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) berhasil mendapatkan pinjaman untuk pengembangan kapal (vessel financing) dari Citibank. Ini merupakan yang pertama kalinya untuk perusahaan pelayaran berbendera Indonesia, selama beberapa tahun terakhir.
Hal ini semakin mengukuhkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari institusi keuangan terhadap kinerja dan prospek bisnis Perseroan yang solid.
Menurut Presiden Direktur PSSI, Alex Iriawan Ibarat pinjaman ini tak lepa dari meningkatnya volume segmen MV sebesar 44% secara year on year (YoY). “Dan juga berhasil mendapatkan beberapa kontrak jangka panjang, menambah 16 pelangggan baru dibandingkan dengan 2019 dan mulai melayani pasar internasional ke Vietnam dan Philipina,” kata dia di Jakarta, Selasa (13/10/2020).
Untuk itu, perseroan berencana untuk melakukan strategi ekspansi multi-kargo dengan potensi mendapatkan kontrak Sewa Berjangka untuk jangka panjang. Total pendapatan sewa berjangka per 31 Agustus 2020 sebesar US$9,2 juta, mengalami kenaikan sebesar 64% dari US$5,6 juta per 31 Agustus 2019.
Adapun secara kinerja keuangan, perseroan membukukan pendapatan sebesar US$45,8 juta per 31 Agustus 2020. Disebutkan Alex, perseroan berhasil memperkuat EBITDA marjin (Earnings before Interest, Tax, Depreciation and Amortization) sebesar 38%, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar 35%.
Dengan tarif angkutan rata-rata mengalami kenaikan sebesar 25% menjadi US$3,0 per metrik ton di 8M/20 dibandingkan US$2,39 per metrik ton di 8M/19.
“Perseroan juga mampu memperkuat kinerja positif dengan pencapaian Laba Bersih sebesar US$4,3 juta dengan marjin laba bersih sebesar 9,4%,” ujarnya.
Kontrak Baru
Perseroan juga berhasil melakukan penandatanganan kontrak baru jangka panjang dengan INALUM, BUMN terbesar peleburan aluminium di Indonesia. Kontrak senilai hampir US$3,3 juta ditandatangani di Juni 2020 untuk pengangkutan Alumina dari Kendawangan di Kalimantan Barat ke Kuala Tanjung di Sumatera Utara dengan menggunakan MV ukuran Handysize.
Peraihan kontrak INALUM sejalan dengan strategi bisnis kompetensi inti Perseroan, dimana sampai saat ini segmen MV melakukan pengangkutan batubara dan ekspansi ke pengangkutan nikel, klinker (bahan pembuat semen), tembaga, pasir besi dan sekarang alumina.
Pencapaian kontrak lain adalah perpanjangan kontrak Sewa Berjangka selama 5 tahun untuk 1 unit FLF (Floating Loading Facility) dengan PT Asian Bulk Logistics dan 1 unit Kapal Tunda (Tugboat) dengan PT Dian Ciptamas Agung. Kontrak senilai US$16,5 juta untuk pemindahmuatan batubara di area Muara Pantai, Kalimantan Timur.
Sampai dengan Juni 2020, komposisi kontrak jangka panjang segmen FLF mencapai 94% dan 6% kontrak basis spot. Komposisi kontrak jangka panjang segmen Tug and Barge mencapai 85% dan 15% kontrak basis spot.
“Di tengah melemahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dan global akibat situasi pandemi Covid-19, pencapaian ini menunjukkan kepercayaan yang tinggi dari pelaku usaha batubara dan mineral di industri logistik. Perseroan fokus mencari peluang pertumbuhan dan eksekusi strategi demi kelangsungan bisnis dengan terus melanjutkan upaya peningkatan keunggulan operasional,” pungkasnya.
Foto: istimewa