Jakarta, TopBusiness—Standar penyaluran kredit pada triwulan IV 2020 diprakirakan tidak seketat periode sebelumnya. Hal itu terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) sebesar 8,1%, yang lebih rendah dibandingkan 11,0% pada triwulan sebelumnya.
Hal itu dijelaskan dalam Survei Perbankan Triwulan III 2020 Bank Indonesia, yang dipublikasikan pada akhir pekan kemarin.
Dijelaskan, keketatan standar penyaluran kredit terindikasi akan berkurang pada seluruh jenis kredit. Itu terutama kredit kepada debitur UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah).
Survei itu pun memaparkan bahwa pertumbuhan triwulanan (qtq) kredit baru pada triwulan III 2020, meningkat dibandingkan periode sebelumnya. Hal itu tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) permintaan kredit baru pada triwulan III-2020 sebesar 50,6%: lebih baik dibandingkan -33,9% pada triwulan sebelumnya, namun masih lebih rendah dibandingkan dengan 68,3% pada triwulan III 2019.
Berdasarkan jenis penggunaan, meningkatnya pertumbuhan kredit baru terjadi pada seluruh jenis kredit, dengan kenaikan terbesar pada jenis kredit modal kerja. Pada triwulan IV 2020 pertumbuhan kredit baru diprakirakan meningkat, meski tidak setinggi periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Keterangan Foto: Perdagangan Barang Elektronik, Salah Satu Sumber Pengucuran Kredit Konsumsi
Pewarta Foto: Rendy MR/TopBusiness