Jakarta, TopBusiness – Penggunaan anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 hingga 17 Maret 2021 terealisasi sebesar Rp 76,59 triliun. Realisasi ini tercatat 10,9 persen dari pagu anggaran yang mencapai Rp 699,43 triliun.
“Program PEN 2021 tetap ditujukan untuk menjaga momentum pemulihan, belanja negara kita untuk PEN yang mencapai hampir Rp 700 triliun,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita seperti dikutip Rabu (24/3/2021).
Dia melanjutkan, realisasi program PEN hingga pertengahan Maret tersebut didominasi untuk kesehatan, perlindungan sosial, maupun dukungan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Ketiganya memiliki peran penting untuk mendukung pemulihan ekonomi.
Secara rinci, realisasi untuk anggaran kesehatan mencapai Rp 12,4 triliun atau baru 7 persen dari alokasi Rp 176,3 triliun. Realisasi perlindungan sosial mencapai Rp 25,97 triliun atau 16,5 persen dari alokasi yang sebesar Rp 157,41 triliun.
“Ini memang tujuannya adalah untuk pemulihan ekonomi nasional, yang bisa dipengaruhi atau didukung oleh APBN langsung melaui belanja ke masyarakat. Sehingga bisa mendukung konsumsi rumah tangga, terutama kelompok terbawah,” jelasnya.
Selanjutnya, realisasi program prioritas sebesar Rp 1,44 triliun atau 1,2 persen dari pagu anggaran Rp 122,42 triliun, dukungan UMKM dan korporasi sebesar Rp 29,63 triliun atau 16 persen dari Rp 184,83 triliun, dan insentif dunia usaha Rp 7,15 triliun atau 12,2 persen dari Rp 58,46 triliun.
“Ini adalah APBN melakukan countercyclical melalui sisi belanja yang bisa mempengaruhi konsumsi baik konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah sendiri, dan belanja modalnya,” ucapnya.