Jakarta, TopBusiness – PT Geo Dipa Energi (Persero) “GeoDipa” menyelenggarakan acara First Blow Small Scale sebagai tahapan uji coba sebelum Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng Small Scale 10 MW secara resmi beroperasi. Kegiatan tersebut dilaksanakan di area PLTP Small Scale yang bertempat di Dusun Siterus, Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Kamis (22/04).
PLTP Small Scale Dieng adalah pembangkit skala kecil flash condensing pertama Indonesia yang ditargetkan beroperasi secara komersial di akhir tahun 2020. Sehingga GeoDipa akan menambah pasokan produksi listriknya sebesar 130 MW. Tambahan pasokan ini merupakan pemenuhan kewajiban GeoDipa untuk mengembangkan kontrak area Dieng hingga 400 MW.
Direktur Operasi dan Pengembangan Niaga GeoDipa, Dodi Herman, menjelaskan bahwa proyek small scale dengan kapasitas sebesar 10 MW ini mampu memberikan manfaat dari pembangkit unit 1 yang selama ini bermasalah. Selain itu, pengembangan proyek Small Scale yang dilakukan GeoDipa ini, akan memberikan konsumsi uap/steam yang lebih efisien sehingga operasional dapat memenuhi aspek keberlanjutan yang mendukung sifat dari energi terbarukan, khususnya panas bumi.
“Sebagai satu-satunya BUMN di sektor panas bumi, GeoDipa berkomitmen untuk bisa memenuhi target pemanfaatan energi baru terbarukan menjadi energi listrik melalui pemanfaatan potensi panas bumi,” ujarnya dalam keterngan resmi ke TopBusiness.id.
PLTP Small Scale Dieng sebesar 10 MW ini juga telah masuk dalam program strategis nasional RUPTL (2019-2018), Road Map Panas Bumi EBTKE 2017-2025, bahkan termasuk Kegiatan Prioritas Pemantauan Kantor Staf Presiden Jokowi yang selalu dimonitor guna peningkatan Kapasitas Terpasang PLTP di Indonesia.
“Pengembangan panas bumi sebagai salah satu sumber energi terbarukan menjadi sangat penting dalam menjamin keberlanjutan dan keamanan energi, salah satunya sebagai pemasok energi listrik di Indonesia. Pembangunan PLTP Small Scale Dieng 10 MW ini juga merupakan salah satu upaya dan komitmen yang dilakukan GeoDipa untuk mendukung program pemerintah,” kata Dodi.
Proyek senilai US$ 21 juta ini juga bersinergi dengan Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan Republik Indonesia, di mana pembiayaan proyek tersebut mendapatkan pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) “PT SMI”.
First Blow Small Scale Turbine merupakan tahapan percobaan pengoperasian turbin akan tetapi belum ada pembebanan listrik, artinya kegiatan pemutaran turbin ini belum ada energi listrik yang dihasilkan.
Direktur Utama GeoDipa, Riki Firmandha Ibrahim, juga turut menjelaskan bahwa proyek tersebut berjalan sesuai dengan target yang ditetapkan berkat dukungan serius dari pemerintah baik Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Dan Resiko (DJPPR), Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) di Kementerian Keuangan, maupun Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) dan Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM. “Proyek ini akan menjadi contoh kepada pengembang sektor panas bumi bahwa PLTP Small Scale Flash Condensing sangat cocok menjadi PLTP masa depan di Indonesia dan dunia karena pembangunannya yang sangat cepat, yaitu sekitar 15-18 bulan. First steam blow ini berhasil tanpa ada keganjilan, target 4900 rpm tercapai,” ujarnya.
Riki juga menuturkan bahwa pihaknya berterima kasih kepada IKPT yang bekerja secara tepat waktu dan berkualitas dengan mengendalkan tenaga-tenaga kerja lokal dan membangun kolaborasi yang baik dengan unit Dieng.
GeoDipa sebagai BUMN telah memberikan contoh dalam menurunkan biaya dan mendukung melakukan terobosan kedepan dari Demand Supply menjadi Demand Creation. Dengan adanya Small Scale senilai US$ 21 juta dan dikerjakan dengan cepat 15-18 bulan maka Indonesia akan lebih cepat menggantikan BBM dengan energi terbarukan panas bumi.
Acara tersebut turut dihadiri oleh perwakilan dari Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Direktur Panas Bumi Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Republik Indonesia, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Republik Indonesia, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Direktur Utama PT PLN Gas & Geothermal, Presiden Direktur PT Pertamina Geothermal energy, Executive VP Devisi Energi bary dan Terbarukan PT PLN, Direktur Utama PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (Persero), Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, Presiden Direktur PT Inti Karya Persada Teknik.
Selain kegiatan First Blow Small Scale, GeoDipa juga turut memberikan bantuan berupa 4500 paket sembako kepada warga kurang mampu dan santunan kepada 100 anak yatim di wilayah kerja PT Geo Dipa Energi (Persero) Unit Dieng yang tersebar di 3 Kabupaten, yaitu Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Batang.