Jakarta, TopBusiness – Cluster CEO, Indonesia & ASEAN Markets (Australia, Brunei & Filipina), Standard Chartered (Stanchart), Andrew Chia mengingatkan naiknya kembali kasus covid-19 di Indonesia baru-baru ini bisa berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, yang akan berdampak pada pelaku usaha, pekerja, dan masyarakat umum.
Kendati begitu, Stanchart membantu korporasi dengan kebutuhan modal kerja dan investasi yang dibutuhkan untuk transformasi bisnis. Selain itu baru-baru ini Stanchart memberikan pembiayaan kepada perusahaan ritel di bawah program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pemerintah.
“Bulan lalu, kami berpartisipasi dalam penerbitan sukuk tiga tahap senilai US$ 3 miliar oleh Republik Indonesia (RI), yang mencakup sukuk hijau (green sukuk) 30 tahun pertama yang diterbitkan dan merupakan sukuk hijau dengan tenor terpanjang yang pernah diterbitkan secara global,” kata Andrew dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/7/2021).
Selain itu, Stanchart menawarkan vaksin untuk karyawan dan anggota keluarganya melalui program vaksinasi dari Perhimpunan Bank Internasional Indonesia (Perbina) dan program Vaksinasi Gotong Royong.
Senior Economist Standard Chartered Bank Indonesia Aldian Taloputra juga menilai, naiknya kembali jumlah kasus covid-19 di Indonesia dan pengetatan kembali pembatasan mobilitas dapat memperlambat laju pemulihan, terutama untuk sektor yang terkena dampak langsung seperti pariwisata, transportasi, dan akomodasi. Sedangkan dukungan kebijakan moneter dan fiskal dari pemerintah kemungkinan dikurangi tahun depan.
Stanchart memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 4,1 persen pada 2021 atau lebih kecil dari perkiraan sebelumnya di 4,5 persen. Selanjutnya ekonomi RI tumbuh 4,8 persen pada 2022 atau lebih rendah dari perkiraan sebelumnya di 5,0 persen.
“Pertumbuhan jangka pendek diantisipasi akan didukung oleh kebijakan pemerintah, permintaan eksternal yang kuat, dan kepercayaan yang meningkat pada program vaksinasi,” kata Aldian.
Stanchart mempertahankan perkiraan kurs USD-IDR akhir tahun 2021 di Rp14.600. “Dengan proyeksi bahwa rupiah akan menguat dalam waktu dekat,” ucap Aldian.