TopBusiness
  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR
No Result
View All Result
  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR
No Result
View All Result
TopBusiness
No Result
View All Result

Sembilan Perusahaan Ekosistem Pariwisata Teken MoU Kerjasama untuk PEN

Albarsyah
27 July 2021 | 11:33
rubrik: BUMN
Sembilan Perusahaan Ekosistem Pariwisata Teken MoU   Kerjasama untuk PEN
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, TopBusiness – Sektor penerbangan udara nasional berkomitmen untuk berkontribusi dalam  penanganan COVID-19 dan mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Sejalan dengan hal tersebut, stakeholder penerbangan berkomitmen selalu menerapkan protokol  kesehatan di tengah pandemi guna mewujudkan penerbangan yang aman dari COVID-19. 

Sebagai bagian upaya memperkuat protokol kesehatan di tengah pandemi, pada hari ini  sembilan perusahaan melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of  Understanding/MoU) untuk memberikan layanan yang terintegrasi berbasis teknologi  informasi. 

“Kolaborasi dalam memberikan layanan terintegrasi ini dilakukan oleh sembilan perusahaan  yang merupakan anak usaha dari BUMN Ekosistem Pariwisata, yang nantinya menjadi  anggota Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung,” ujar Direktur Project Management Office  (PMO) Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, Edwin Hidayat Abdullah, kepada TopBusiness.id.

Sembilan perusahaan yang melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Tentang  Kerjasama Usaha Pada Sub Cluster Customer Experience pada hari ini, 26 Juli 2021, adalah: 

– PT Angkasa Pura Suports, anak usaha PT Angkasa Pura I (Persero)

– PT Angkasa Pura Solusi, anak usaha PT Angkasa Pura II (Persero)

– PT Aero Systems Indonesia, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) – PT Angkasa Pura Hotel, anak usaha PT Angkasa Pura I (Persero)

– PT Gapura Angkasa, anak usaha PT Angkasa Pura II (Persero)

– PT Angkasa Pura Logistik, anak usaha PT Angkasa Pura I (Persero)

– PT Angkasa Pura Kargo, anak usaha PT Angkasa Pura II (Persero)

– PT Aerojasa Cargo, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (Persero)

– PT Angkasa Pura Propertindo, anak usaha PT Angkasa Pura II (Persero)

Melalui MoU yang telah ditandatangani maka sembilan perusahaan ini akan membahas  mengenai layanan terintegrasi yang sebagian besar diberikan di bandara. 

BACA JUGA:   Menteri BUMN Gelar Ekspedisi Tembus Tol Trans Sumatera

“Layanan terintegrasi ini mencakup Personal Assistance di bandara, lalu Baggage Delivery,  Parkir Inap, Lounge, layanan terkait Hospitality seperti hotel. Layanan terintegrasi ini akan  diberikan dengan berbasis teknologi informasi,” ujar Edwin.

Edwin menambahkan, “Melalui layanan terintegrasi yang berbasis teknologi informasi kami  harapkan layanan di bandara dapat semakin baik dan lancar di tengah pandemi, calon

penumpang pesawat bisa merencanakan optimal layanan apa saja yang dibutuhkan,  kemudian juga memperkecil potensi antrean di terminal penumpang, memperluas layanan  touchless, sehingga hal-hal tersebut bisa berdampak pada semakin ketatnya protokol  kesehatan di sektor penerbangan nasional.”

Adapun layanan terintegrasi berbasis teknologi informasi yang nantinya dihadirkan oleh  sembilan perusahaan itu mencakup Personal Assistance di bandara, lalu Baggage Delivery,  Parkir Inap, Lounge, dan layanan terkait Hospitality seperti hotel.

Calon penumpang pesawat dapat lebih mudah mendapatkan layanan, misalnya cukup dengan  satu langkah pemesanan maka pelaku perjalanan bisa mereservasi parkir inap di bandara AP  II, kemudian mendapat asistensi personal dan lounge di bandara AP II, kemudian menginap  di hotel yang dikelola AP I, serta mendapatkan jasa pengiriman bagasi dari Garuda Indonesia. 

Di samping itu, layanan terintegrasi ini diharapkan dapat mendukung pemulihan sektor  pariwisata pasca pandemi COVID-19. 

“Ini akan memberikan seamless journey experience bagi penumpang pesawat terlebih bagi  mereka yang bertujuan berwisata pasca pandemi serta meningkatkan customer experience,  sekaligus memperkuat protokol kesehatan,” jelas Edwin.

Diharapkan layanan ini juga dapat meningkatkan daya saing sektor penerbangan dan  pariwisata di Indonesia. 

BUMN Holding Pariwisata dan Pendukung

Adapun saat ini pembentukan BUMN Holding Pariwisata dan Pendukung tengah dalam tahap  finalisasi. 

Seperti diketahui, BUMN Holding Pariwisata dan Pendukung akan beranggotakan tujuh  perusahaan yakni PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero) PT Hotel Indonesia  Natour (Persero), PT Garuda Indonesia Tbk (Persero), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia  (Persero), PT Sarinah (Persero) dan PT PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu  Boko (Persero).

BACA JUGA:   Nataru, Konsumsi Pertalite Naik di 5 Propinsi Sumatera

PT Survei Udara Penas (Persero) akan menjadi induk holding, di mana saat ini nama  perusahaan tersebut dalam proses berganti nama menjadi PT Aviasi Pariwisata Indonesia  (Persero).

Holding merupakan inisiatif Menteri BUMN sebagai pemegang saham dan Nota  Kesepahaman yang ditandatangani hari ini merupakan tindak lanjut dari pembentukan  holding.

Previous Post

Tingkatkan Rumah Layak Huni di Kepulauan Babel

Next Post

Laba Bank bjb Triwulan II Naik 14,4 Persen

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Email

TopBusiness - Inspire Great Business Performance | All Rights Reserved

  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR