Jakarta, TopBusiness – PT PEFINDO menetapkan peringkat “idA” untuk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Bank Sumsel Babel atau Bank). Outlook atas peringkat Perusahaan adalah “stabil”.
Anais Pefindo, Hasnalia Hanifah mengatakan, obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi.
“Peringkat tersebut mencerminkan pasar captive Bank Sumsel Babel di wilayah tersebut, profil permodalan yang kuat, dan posisi likuiditas yang di atas rata-rata. Namun begitu, peringkat tersebut dibatasi oleh profil kualitas aset yang cukup dan kompetisi yang semakin ketat di segmen kredit produktif,” ujarnya, di Jakarta, Rabu (15/9/2021).
Kata dia, peringkat perseroan dapat dinaikkan jika Bank secara signifikan memperkuat posisi bisnisnya dan meningkatkan profil kualitas aset dan profitabilitas secara signifikan dan berkelanjutan. Akan tetapi, peringkat juga dapat diturunkan jika profil bisnisnya melemah secara substansial, atau kualitas aset dan profitabilitasnya menurun secara signifikan.
“Kami berpandangan bahwa pandemi Covid-19 telah meningkatkan profil risiko industri perbankan secara keseluruhan, yang menyebabkan penurunan bisnis yang substansial di hampir semua sektor, sehingga permintaan pinjaman dan layanan perbankan lainnya melemah,” ujar dia.
Seperti, perlambatan bisnis ini juga berdampak pada penurunan kualitas aset akibat melemahnya kemampuan membayar debitur, yang selanjutnya memberikan tekanan pada profitabilitas dan likuiditas bank.
“Namun, kami melihat dampak Covid-19 terhadap profil kredit Bank Sumsel Babel secara keseluruhan masih moderat, ditopang oleh produk inti kredit konsumer pegawai negeri sipil (PNS) atau aparatur sipil negara (ASN), yang menyumbang sekitar 70% dari portofolio kreditnya,” tegas dia.
Sebab, kata dia, pinjaman PNS tidak terdampak pandemi karena pembayaran dipotong langsung dari gaji. Oleh karena itu, segmen ini dapat berkontribusi dalam menjaga pendapatan dan arus kas Bank di tengah pandemi, memberikan bantalan terhadap potensi penurunan kualitas aset di sektor-sektor yang terkena dampak Covid-19.
Bank Sumsel Babel didirikan pada tahun 1962 sebagai bank pembangunan daerah (BPD), menawarkan layanan perbankan lengkap termasuk korporasi, komersial, konsumer, mikro/ritel, dan syariah. Per 30 Juni 2021 dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dengan 29,5% saham, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (2,6%), kota dan kabupaten di Sumatera Selatan (49,6%) dan Bangka Belitung (15,0%), serta Koperasi Karyawan Bank Sumsel Babel (3,3%).
FOTO: Istimewa