Jakarta, TopBusiness – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) memperoleh pembiayaan US$ 325 juta atau sekitar Rp 4,615 triliun (kurs Rp 14.200 per dolar AS) dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Rinciaannya, fasilitas pembiayaan berskema term loan US$ 75 juta, fasilitas-fasilitas Non-Cash Loan US$ 175 juta, dan Forex Line US$ 75 juta.
Hal itu ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) oleh Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI Agus Noorsanto dan Direktur Keuangan & Chief Financial Officer Chandra Asri Andre Khor Kah Hin beserta Direktur Sumber Daya Manusia & Urusan Korporasi Chandra Asri Suryandi, di Jakarta, 3 Januari 2022.
Menurut Agus Noorsanto, pemberian fasilitas ini merupakan bentuk komitmen BRI dalam memberikan layanan dan solusi terintegrasi, inovatif, dan menjadi financial solutions bagi transaksi bisnis Chanda Asri secara berkesinambungan dan jangka panjang.
“Kerja sama ini merupakan langkah awal pengembangan bisnis yang kuat dan sehat antara BRI dan Chandra Asri, sehingga diharapkan nantinya BRI dapat memberikan value added dari setiap transaksi Chandra Asri dari hulu ke hilir,“ kata dia dalam siaran pers dikutip Selasa (4/1/2021).
Chandra Asri merupakan produsen petrokimia terintegrasi dan terbesar di Indonesia yang mengoperasikan satu-satunya Naphtha Cracker di Indonesia, memproduksi Olefin (Etilena, Propilena), Pygas dan Mixed C4, Poliolefin (Polietilena dan Polipropilena), Styrene Monomer, Butadiene, Methyl Tert-butyl Ether (MTBE), dan Butene-1.
“BRI yakin melalui kerja sama ini mampu meningkatkan kekuatan permodalan sekaligus memperluas serapan pasar Chandra Asri di market Indonesia dan internasional. Hal ini adalah tujuan utama dilaksanakan kerja sama ini, agar kedua belah pihak mampu memperkuat bisnis masing-masing lembaga,“ sebut Agus.
Agus menambahkan, dukungan fasilitas pembiayaan dari BRI akan meningkatkan kapasitas produksi Chandra Asri, untuk memenuhi permintaan domestik terhadap produk petrokimia yang saat ini semakin meningkat.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan oleh Chandra Asri adalah dengan membangun kompleks petrokimia berskala global (CAP2) yang akan memperkuat posisi Chandra Asri sebagai mitra industri bagi Indonesia.
Dengan pembangunan Kompleks CAP2 ini, Chandra Asri akan meningkatkan kapasitas total produksi Chandra Asri dari 4,2 juta ton menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun.
Sementara Direktur Keuangan & Chief Financial Officer Chandra Asri Andre Khor mengatakan, penandatanganan PKS ini merupakan awal kemitraan bagi kedua belah pihak untuk dapat melanjutkan realisasi rencana pembangunan kompleks petrokimia kedua perusahaan yang berskala global.
“Kami optimistis kerja sama ini akan memperkuat posisi Chandra Asri sebagai Obyek Vital Nasional yang strategis. Hal ini menjadi langkah penting yang dapat membantu upaya Indonesia dalam penghematan devisa yang signifikan, mempercepat pertumbuhan, serta industrialisasi petrokimia lebih lanjut,” ujar Andre.
Hal ini diharapkan dapat membantu untuk mendorong pembangunan CAP2 sehingga bisa mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor serta menciptakan lapangan kerja baru.