Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di Bursa Efek Indonesia hingga penutupan perdagangan Kamis (13/01/2022) bisa bergerak sideways.
Dalam laman samuel.co.id, tim riset harian Samuel Sekuritas Indonesia, di Jakarta, mengambil judul IHSG Diperkirakan Bergerak Sideways.
Bursa AS semalam ditutup cenderung menguat. DJIA +0,1%, S&P500 0,3%, dan Nasdaq 0,2%. Meskipun rilis data inflasi AS periode Desember menunjukkan kenaikan yang cukup tinggi (7%, tertinggi sejak 1982), pasar tampaknya sudah memperkirakan hal tersebut.
Pasar komoditas juga bergerak cenderung menguat. Harga emas naik 0,5% menjadi USD 1.827/ toz, nikel 1,0% menjadi USD 22.022/ton, minyak 1,8% ke level USD 82,6/bbl, batu bara 3,0% ke level USD 173/ton, sedangkan CPO turun 0,7% ke level RM 5.243/ton.
Bursa Asia ditutup menguat pada Rabu (12/1). Shanghai 0,8%, Kospi 1,5%, Nikkei 1,9%, dan Hang Seng 2,8%. EIDO ditutup 0,3% ke level 23,5. IHSG ditutup flat -0,01% di level 6.647, dengan net buy asing di pasar reguler sebesar Rp 947,8 miliar dan net sell asing di pasar negosiasi sebesar Rp 465,1 miliar. Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh BBCA (Rp 241,3 miliar), BBRI (Rp 91,8 miliar), dan EMTK (Rp 59,2 miliar). Sementara itu, net sell asing tertinggi dicatatkan BUKA (Rp 49,5 miliar), ANTM (Rp 41,5 miliar), dan MTEL (Rp 7,9 miliar). Top leading movers adalah BMRI, ADMR, dan UNVR sementara top lagging movers adalah BBHI, ARTO, dan SMMA.
Terjadi penambahan 646 kasus baru COVID-19 di Indonesia Rabu (12/1) dengan positive rate sebesar 0,3% (recovery rate: 96,5%, kasus aktif: 6.985).
Pagi ini pasar regional dibuka mixed, Nikkei -0,5% dan Kospi +0,3%. “Dengan munculnya sentimen yang beragam dari bursa global dan regional, hari ini IHSG kami perkirakan akan bergerak sideways,” demikian tertulis.
Foto: Rendy MR