Jakarta, TopBusiness–Direktur Jenderal Perdagangan Dalam, Negeri Kementerian Perdagangan RI, Oke Nurwan,menegaskan, pemerintah menjamin stok kedelai saat ini cukup dan aman untuk memenuhi kebutuhan nasional. “Khususnya untuk produksi industri pengrajin tahu dan tempe,” kata dia hari ini secara tertulis.
Hal itu ditegaskan Oke meskipun terdapat peningkatan harga kedelai dunia.
“Kementerian Perdagangan bersama seluruh pelaku usaha kedelai nasional menjamin harga kedelai tetap terjangkau dan stok kedelai cukup untuk memenuhi kebutuhan industri pengrajin tahu dan tempe nasional, meskipun harga kedelai dunia masih cukup tinggi,” tandas Oke.
Peningkatan harga kedelai yang terjadi saat ini disinyalir merupakan dampak cuaca ekstrem yang terjadi di negara produsen kedelai, seperti Argentina dan Brasil.
Selain itu, juga adanya rush pembelian kedelai asal Amerika Serikat oleh Tiongkok pascabadai Ida usai.
“Kami berharap kondisi peningkatan harga kedelai dampak cuaca ekstremini tidak berlangsung lama. Hal tersebut mengingat adanya potensi kenaikan produksi kedelai dunia dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” lanjut Oke.
Berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia pada minggu kedua Januari 2022 sekitar USD 13,77/bushels atau setara USD 505/ton naik dari kondisi minggu pertama Januari 2022 yaitu USD 13,15/bushels atau setara USD 483/ton.
Sehingga, landed price diperkirakan berada di kisaran Rp8.500/kg dan harga di tingkat importir diperkirakan Rp9.300/kg.
“Menurut informasi Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo), kata Oke, “stok kedelai di tingkat importir anggota Akindo saat ini sekitar 400.000 ton.”