Jakarta, TopBusiness — Garuda Indonesia Group melalui layanan penerbangan Garuda Indonesia serta anak usahanya, Citilink, menyiapkan sedikitnya 855.119 kursi penerbangan baik untuk rute domestik maupun internasional sebagai upaya untuk memfasilitasi kebutuhan akesibilitas udara masyarakat selama periode peak season Lebaran 2022.
Adapun optimalisasi ketersediaan kursi tersebut dilaksanakan melalui pengoperasian pesawat berbadan lebar serta penambahan frekuensi di beberapa rute dengan permintaan yang tinggi (high demand) selama periode 25 April – 10 Mei 2022 mendatang.
Selama periode tersebut, Garuda Indonesia akan menyediakan sedikitnya 288.219 kursi yang akan dioperasikan dengan menggunakan sejumlah pesawat berbadan lebar di antaranya A330-300 dan A330-200 serta pesawat narrow body B737-800 NG. Sementara Citilink menyiapkan hingga 566.900 kursi yang akan dilayani dengan menggunakan armada A320-200 dan ATR72-600.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan bahwa optimalisasi kapasitas penerbangan selama periode libur Lebaran ini merupakan salah satu bentuk komitmen Garuda Indonesia sebagai national flag carrier untuk berkontribusi dalam mendukung kelancaran mobilisasi masyarakat.
Hal ini dilakukan melalui penyediaan aksesibilitas udara sejalan dengan kembali diperbolehkannya perjalanan mudik masyarakat pada momentum Lebaran tahun ini.
“Kami memahami momen libur hari raya ini memiliki arti tersendiri di tengah antusiasme masyarakat khususnya bagi mereka yang telah menantikan untuk melaksanakan mudik dalam merayakan hari kemenangan dengan keluarga di kampung halaman sejak dua tahun yang lalu,” kata dia di Jakarta, Selasa (19/4/2022).
“Untuk itu penting bagi kami untuk memastikan layanan penerbangan yang aman dan nyaman untuk momen khusus ini dapat terjaga dengan baik yang tentunya turut diselaraskan dengan konsistensi penerapan protokol kesehatan pada seluruh lini operasional,” tambah Irfan.
Irfan menambahkan bahwa optimalisasi kapasitas penerbangan Garuda Indonesia di antaranya akan dilaksanakan di sejumlah rute penerbangan dengan demand yang tinggi seperti Jakarta–Denpasar, Jakarta–Surabaya, Jakarta–Medan, Jakarta–Jogja, Jakarta–Padang, Jakarta–Pontianak, Jakarta–Solo, Jakarta–Banjarmasin, Jakarta–Semarang serta Jakarta–Balikpapan.
“Kami memproyeksikan terdapat peningkatan trafik penumpang sebesar 35 persen pada periode peak season Lebaran mendatang. Tentunya potensi peningkatan ini akan terus bergerak dinamis sejalan dengan demand masyarakat untuk kembali melaksanakan perjalanan mudik,” ujar dia.
“Kami akan terus memantau situasi dan perkembangan kebutuhan penerbangan masyarakat untuk memastikan layanan penerbangan dapat senantiasa terpenuhi. Lebih lanjut kami juga secara intensif berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan kelacaran arus mudik dan arus balik selama periode Lebaran tahun ini,” jelas Irfan.
Di tengah berbagai relaksasi kebijakan mobilitas masyarakat di era kenormalan baru ini, kata dia, kiranya momentum mudik tahun ini dapat disikapi dengan bijak bagi seluruh masyarakat yang akan melaksanakan mudik untuk senantiasa konsisten menerapkan protokol kesehatan pada aktivitas keseharian.
FOTO: Istimewa